Overclocking dengan ASUS ROG Maximus VI Extreme
Uji OC Extreme Cooling
Sekarang, kami akan menguji motherboard ASUS Maximus VI Extreme pada skenario extreme overclocking, dengan bantuan pendingin ekstrim yakni Liquid Nitrogen(LN2).
Ada dua skenario yang hendak kami uji disini, seperti:
- Pengujian Benchmark single-thread seperti SuperPi 32M
- Pengujian Benchmark Multi-thread seperti Cinebench R15 dan Hwbot Prime
Persiapan
Seperti biasa, motherboard untuk overclocking ekstrim harus di-insulasi untuk mencegah kondensasi. Kami menggunakan art eraser untuk menutupi sebagian permukaan motherboard seperti terlihat dibawah ini:



Dan berikut ini spesifikasi sistem yang kami pakai:
- CPU : Intel Core i7-4770K
- Motherboard: ASUS ROG Maximus VI Extreme (Intel Z87 Chipset)
- RAM: Kingston HyperX Grey DDR3-2133C9 2x2GB & G.Skill TridentX DDR3-2666C11 2x4GB
- VGA : NVIDIA GeForce GT 640
- SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
- PSU: Cooler Master SIlent Pro M2 1500W
- Pendingin CPU: Kingpincooling F1 DARK CPU LN2 Pot
- OS: Windows XP Sp3 32-bit(SuperPi) & Windows 7 Ultimate SP1 64-bit(Cinebench & Hwbot Prime)

Setting BIOS (SuperPi 32M)
Saat memulai sesi overclocking ekstrim, kami menyalakan LN2 Mode jumper yang terdapat di motherboard, supaya menu LN2 Overclocking profile menjadi terbuka pada BIOS. Kami lantas menghidupkan LN2 OC Profile 1 untuk mempersiapkan motherboard ini dalam menghadapi overclocking extreme, lalu melakukan fine-tuning beberapa variabel lain untuk mendapat kestabilan saat booting ke OS.
Secara umum, ini setting yang kami lakukan pada BIOS:
- Set CPU Core ke 1 Cores, Hyperthreading Disabled
- CPU BCLK: 100Mhz
- CPU Multiplier: 56x
- CPU Cache Ratio: 55x
- DRAM Frequency: DDR3-2400Mhz
- CPU VCore: 1.8V
- CPU Cache Voltage: 1.65V
- CPU System Agent Voltage: 1.25V
- CPU Analog I/O Voltage: 1.3V
- CPU Digital I/O Voltage: 1.35V
- PCH Interfacing Voltage: 1.25V
- CPU Input Voltage: 2.4V
- DRAM Voltage: 2V
- DRAM Timing: 8-12-8-30 1T
Berikut ini screenshot BIOS dari setting yang kami lakukan:
*klik untuk memperbesar*








Uji Extreme Overclocking 1 – SuperPi 32M
Setelah sistem berhasil booting pada 5.6Ghz seperti setting diatas, kami hanya perlu melakukan fine-tuning di OS,dengan bantuan ASUS TurboV Core software. Disini kami meningkatkan kecepatan CPU kami secara perlahan sampai menemukan batas maksimalnya.
Akhirnya, CPU kami menemui limitnya pada clock 6.5Ghz. Berikut ini hasil maksimal yang kami dapat untuk benchmark SuperPi 32M:
*klik untuk memperbesar*

Uji Extreme Overclocking 2 – Cinebench & Hwbot Prime
Test berikutnya adalah benchmark CPU multithread seperti Cinebench R15 dan HWBOT Prime. Setting BIOS yang kami gunakan mirip dengan setting SuperPi 32M diatas namun dengan sedikit perubahan, seperti men-set CPU Cores ke ALL(4), lalu Hyper-Threading ENABLED. Perlu diketahui juga kami mengubah RAM dari Kingston ke G.Skill TridentX DDR3-2666 dan menggunakan timing yang agak ‘loose’ seperti 10-12-12-31 dengan kecepatan RAM di DDR3-2400Mhz. Ini kami lakukan karena pada Cinebench dan HWBOT Prime, performa memori hanya berpengaruh sedikit saja, sehingga kami bisa lebih fokus untuk mengoverclock CPU-nya.
Berikut hasilnya:
*klik untuk memperbesar*
Cinebench R15 – 1209 cb points @ 6Ghz

HWBOT Prime – 6855 Prime Per Second @ 5.9Ghz

Pada benchmark multi-thread diatas, CPU kami menemui batas atas-nya pada kecepatan sekitar 5900 – 6000 Mhz di VCore 1.8V. Hasil yang kami raih memang belum bisa menyentuh jajaran World Record, namun nampaknya cukup untuk membuktikan kehandalan ASUS Maximus VI Extreme dalam menangani skenario extreme-overclocking.
Berikutnya: Penutup dan Kesimpulan