Xiaomi Sambangi Indonesia Setelah Malaysia
Pengguna Xiaomi di Indonesia semakin banyak saja, menurut pantauan dari sejumlah forum internet. Mereka umumnya mendapatkan smartphone Xiaomi melalui ‘titipan rekan’ yang ada di luar negeri atau memesannya langsung dari toko online di Cina. Banyak penggemar Xiaomi di Tanah Air yang kemudian berharap banyak, setelah Singapura, penghentian selanjutnya ialah Indonesia. Namun nyatanya, kehadiran resmi Xiaomi di pasar Asia Tenggara selanjutnya adalah Malaysia.
Dalam sebuah wawancara dalam ajang China Forum 2.0, wakil presiden global Xiaomi Hugo Barra telah membocorkan rencana ekspansi internasionalnya di Asia Tenggara ke dalam sebuah daftar negara. Dari penjelasannya itu, beberapa pasar yang akan disambangi Xiaomi secara kronologis, yakni Malaysia – Indonesia dan Filipina – Thailand – India – Brasil, Mexico, dan beberapa pasar potensial di Amerika Latin.
Barra tidak menjelaskan alasan secara khusus, pengurutan daftar negara yang akan dimasuki Xiaomi tersebut. Begitu pun juga penetapan tangal dan bulan dari roadmap tersebut. Ia hanya mengatakan, seperti dikutip dari Tech in Asia, pihaknya ingin menarik sebagian besar negara di Asia Tenggara, sebelum mamasuki India. Itu merupakan negara yang menjadi pasar smartphone terbesar ketiga di dunia saat ini setelah Cina dan Amerika Serikat. Sementara Indonesia berada di urutan keempat.
Upaya pemasaran besar-besaran yang dilakukan Xioami ini, tak lain tak bukan, lantaran ingin mencapai target penjualan pada tahun ini sebanyak 100 juta unit. Target penjualan inipun sudah direvisi pendiri Xiaomi sendiri, Lei Jun beberapa waktu lalu yang sebelumnya hanya sebesar 60 juta unit saja.
Di tangan Hugo Barra yang merupakan mantan wakil presiden Google itu, Jun percaya, Xiaomi bisa meraih sukses besar dalam ekspansi globalnya. Terlebih, sebagian analis berpandangan, pertumbuhan perusahaan yang memiliki nilai pasar lebih dari US$ 10 miliar itu akan ditopang dari pasar luar negeri. Saat ini, baru tiga negara di luar Cina yang telah resmi disambanginya, yakni Hong Kong, Taiwan, dan Singapura.