PC Gaming Murah untuk Kompetisi DotA 2

Reading time:
May 29, 2014

* Pengujian dilakukan oleh Richard ‘Slythz’ Sutanto dan Reza ‘Rookie_JR’ Afrian *

Benchmark Sintetik – DX9 Performance

IceStormExtreme

Sebelum kita memulai mem-benchmark semua hardware ini, mari kita lihat bagaimana mereka menangani beberapa benchmark sintetik. Mengingat DotA 2 menggunakan graphics API sekelas DX9, kami akan menguji performa sintetik dari GPU dan CPU kami menggunakan Benchmark 3DMark Ice Storm Extreme. 3DMark Ice Storm Extreme menggunakan DirectX 11 yang dilimitasi pada Direct3D Feature Level 9, sehingga benchmark ini bisa dibilang menggunakan API yang setara dengan DirectX 9.

Pada pengujian ini, kami mencatat nilai Graphics Score dan Physics Score (BUKAN Total Score). Graphics Score menunjukkan performa GPU, sedangkan Physics Score menunjukkan performa CPU. Berikut ini pemaparannya:

Keterangan: Semua GPU add-on diuji menggunakan CPU terkuat kami, yakni Core i5-4430, sedangkan pengujian IGP menggunakan prosesornya masing-masing.

3DMark Ice Storm Extreme – Graphics Score

IceStormExtreme_GPU

Dari pengujian Graphics Score diatas, terlihat bahwa pada kelas grafis terintegrasi, solusi APU dari AMD cukup mendominasi. Meski hanya menggunakan DDR3-1600, AMD Radeon HD 7540D pada APU A6-5400K bisa mendekati solusi grafis Intel yang tertinggi disana yakni HD 4600 pada Core i5-4430.

Kartu grafis add-on Radeon HD 6570 yang tergolong tua masih bisa memberikan performa yang cukup baik, mengungguli GT 630 64-bit yang harganya sedikit lebih mahal. Lalu masih pada kelas low-end, GeForce GT 640 64-bit dan Radeon HD 7730 DDR5 unggul cukup signifikan dari berbagai solusi APU dan VGA murah lainnya.

3DMark Ice Storm Extreme – Physics Score

IceStormExtreme_CPU

Pada pengujian Ice Storm Extreme Physics Score yang tidak terlalu memanfaatkan banyak thread (hanya 4 thread), prosesor AMD FX-6300 tidak berhasil menunjukkan keunggulannya. Berbagai APU 4-core AMD masih agak sulit bersaing dengan Core i5-4430 Quad-core, dan kalah tipis dari Core i3-4130 Haswell. Yang cukup unik disini adalah bagaimana A8-6600K unggul dari sesama APU 4-core AMD, karena clockspeednya yang tinggi, sekitar 4.1Ghz. Pada kelas CPU dual-core, Pentium G3220 Haswell unggul jauh dari AMD APU A6-5400K.

 

DotA 2 Performance Test

DOTA2LOGO

Berbagai CPU/GPU pada hasil uji sintetik menunjukkan berbagai kemungkinan yang menarik. Pertanyaannya, apakah DotA 2 lebih membebani CPU? Atau GPU? Kami berusaha memberikan jawabnya melalui serangkaian tes, mulai dari menguji berbagai GPU (dengan CPU kencang), lalu berbagai CPU (dengan GPU Kencang).

Pengujian ini tentunya sangat memakan waktu, mengingat satu run dari DotA 2 akan memakan waktu 90 detik, dan diulang 5 kali, maka menjalankan satu pengujian pada satu tingkat detail akan memakan waktu 8 (delapan) menit. Kami menggunakan 3 (tiga) tingkat detail yang berbeda, jadi pengujian DotA 2 pada satu konfigurasi sistem akan memakan 24 menit-an. Secara total, kami menjalankan kurang lebih 23 (dua puluh tiga) konfigurasi (7 uji GPU, 8 uji CPU, 8 uji IGP), dan memakan waktu testing kurang lebih 9 jam penuh yang dijalankan selama kurang lebih 5 hari kerja berturut-turut. Hal ini harus dilakukan untuk mendapat perkiraan yang tepat akan kebutuhan DotA 2.

Baik, mari mulai!

* keterangan 1: semua pengujian DotA 2 kami menggunakan setting VSync dinyalakan, maka akan ada limitasi framerate ke refresh rate monitor (60Hz), membuat framerate maksimal ada di angka 60-62 FPS. Disini juga karena Vsync, agak sulit untuk mendapat angka 60 FPS pada minimum framerate karena terjadinya berbagai fluktuasi framerate. Maka dari itu, jika anda melihat angka 57-59 FPS sebagai minimum framerate, ini sudah menunjukkan game tersebut berjalan sangat optimal. 

*Keterangan 2: Semua sistem berbasis Intel HD Graphics kadang akan memiliki sedikit masalah framerate ketika Vsync pada game dihidupkan, kami harus mem-force Vsync untuk berjalan pada mode triple-buffering. Cara untuk melakukannya bisa anda lihat disini.

 

DotA 2 – GPU Test @ Core i5-4430

Pada pengujian ini, kami menguji performa berbagai GPU pada DotA 2. Untuk memastikan bahwa CPU kami bukan yang menjadi limitasi, kami menggunakan prosesor Core i5-4430.

Dota2_GPU_MINIMUM Dota2_GPU_MEDIUM Dota2_GPU_MAXIMUM

Sebagian besar GPU add-on kami tidak mengalami masalah menjalani pengujian pada MINIMUM detail, bahkan GPU Gt 630 64-bit yang paling lemah disini masih mampu memenuhi persyaratan ‘minimum 50 FPS’ kami.

Masuk ke MEDIUM detail, GT 630 64-bit, HD 6570, dan HD 7730 DDR3 memiliki performa sedikit di bawah standar 50 FPS kami, dan dua VGA termurah yang bisa melakukannya adalah HD 7730 GDDR5 dan GT640 64-bit DDR5.

Pada detail MAXIMUM, beban ke GPU sudah cukup tinggi dan hanya dua VGA kelas menengah, GTX 750 1GB dan R7 260X 1GB yang bisa menjalankan detail maksimum dengan masih menjaga tingkat FPS minimum diatas 50.

 

DotA 2 – CPU Test

Selain membutuhkan GPU, banyak yang mengatakan bahwa DotA 2 merupakan game yang meminta performa CPU cukup tinggi. Kami menggunakan salah satu VGA terkuat yang ada disini yakni GTX 750 1GB untuk menguji performa berbagai macam CPU.

Dota2_CPU_MINIMUM Dota2_CPU_MEDIUM Dota2_CPU_MAXIMUM

Pada pengujian CPU, kami mendapat beberapa kejutan. Salah satunya: hanya ada satu CPU yang tidak bisa menjalankan DotA 2 pada detail minimum sesuai standar 50 FPS kami, yakni A6-5400K. APU ini memang memiliki CPU yang tidak terlalu kuat seperti terlihat pada Ice Storm Extreme Physics Test, namun kami tidak menyangka bahwa meski digabungkan dengan GTX 750 sekalipun, CPU-nya gagal meraih minimum 50 FPS. Prosesor dual-core lainnya yakni Pentium G3220 tidak mengalami masalah sama sekali. Disini keunggulan prosesor dual-core Haswell dalam menangani single-threaded load sangat kentara. Untuk informasi lebih lengkap, anda bisa membaca review Pentium G Haswell kami disini.

Berikutnya, kami mendapati bahwa penggunaan Maximum Detail juga ikut membebani CPU, tidak hanya GPU, dan AMD A10-5800K berada tipis sekali di bawah standar 50 FPS yang kami tetapkan, meski hal ini tidak terjadi pada minimum detail dan medium detail.

 

DotA 2- IGP Test

Sebagai informasi tambahan, kami juga menguji berbagai macam solusi grafis terintegrasi(IGP-Integrated Graphics Processor) yang ditanamkan ke dalam prosesor. Berikut ini hasilnya:

Dota2_IGP_MINIMUM Dota2_IGP_MEDIUM Dota2_IGP_MAXIMUM

Berbeda dengan kedua test sebelumnya, pada pengujian IGP ini kami melihat keterbatasan processing power dari grafis terintegrasi yang diuji, beberapa diantara mereka hanya bisa bertahan pada standar minimum 50 FPS di tingkat detail terendah. Ini sebenarnya cukup masuk akal, mengingat memang performa grafis terintegrasi (apalagi dengan kecepatan RAM hanya DDR3-1600) agak terbatas.

Kami juga mendapati beberapa hal unik di pengujian IGP:

– Meski A6-5400K memiliki processing power IGP yang cukup baik, namun nampaknya performa IGP-nya terhambat oleh performa CPU-nya sendiri. Ini terlihat dari IGP dari CPU Pentium G3220  yang memiliki performa sintetik lebih rendah dari IGP A6-5400K, namun tertolong akibat performa CPU-nya pada tingkat detail rendah. Pada tingkat detail yang lebih tinggi, baru keunggulan IGP A6-5400K dari G3220 terlihat. Sayangnya pada tingkat detail tinggi, kedua CPU ini memiliki framerate yang sudah begitu rendah. Kejadian ini sangat kami sayangkan, karena APU dual-core AMD A6-5400K ini sudah pernah kami uji dalam artikel perakitan PC gaming mini-itx tahun lalu dan memberikan performa baik dalam game-game casual, namun performanya belum cukup untuk memenuhi standar 50 FPS kami. Di lain pihak, prosesor Pentium G3220 memiliki performa CPU cukup memadai, namun IGP-nya kurang kencang, sehingga perlu digabungkan dengan sebuah VGA add-on murah.

– Ada 2 buah prosesor yang memiliki price/performance menarik, yakni AMD APU A8-6600K dan Core i3-4130. Dengan harga relatif mirip, kedua prosesor ini memberikan performa grafis terintegrasi yang memadai, meski hanya memenuhi syarat 50 FPS kami pada tingkat detail minimum. Sebagai informasi lebih lanjut, anda bisa membaca review dari AMD A8-6600K disini, atau review Core i3-4130 disini.

– Kartu grafis terintegrasi terkencang, yakni A10-7850K ‘Kaveri’, memiliki behaviour yang sangat aneh sepanjang pengujian. Kami mendapati hasil pengujian pada AMD Kaveri sangat variatif, sehingga kami bahkan terpaksa mengulangnya sekitar 7-8 kali. Pada pengujian detail minimum pun ia gagal memenuhi standar min. 50 FPS. Ini cukup aneh, karena jika anda membaca review A10-7850K ‘Kaveri’ kami disini, IGP-nya merupakan salah satu solusi grafis terintegrasi terkencang saat ini. Meskipun demikian, pada tingkat detail yang tertinggi AMD Kaveri berhasil mendapat hasil yang terbaik dari semua IGP yang ada.

Framerate yang fluktuatif dan tidak optimal pada Kaveri ini belum kami ketahui penyebabnya, bisa jadi memang arsitektur GCN yang terdapat pada Kaveri tidak optimal menangani engine Source berbasis DX9  yang memang sudah cukup berumur ini, atau penggunaan RAM yang ‘hanya’ DDR3-1600 membuat performa Kaveri menjadi sangat tidak optimal. Tapi dugaan kami, hal ini terjadi karena adanya aplikasi power-saving pada AMD Kaveri yang akan menurunkan kecepatan CPU secara paksa ketika grafis terintegrasinya mengalami load yang cukup berarti.

Halaman berikutnya: Merakit PC untuk DotA 2

Share
Load Comments

Gadget

October 19, 2025 - 0

Review Infinix GT 30: Smartphone Gaming Padahal Aslinya All-Rounder!

Ini adalah Infinix GT 30! Ya, hape ini adalah versi…
July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…

Laptop

November 8, 2025 - 0

Review Axioo Hype-R X8 OLED: Laptop AMD Ryzen PRO Rp 8 Jutaan

Bodi Axioo Hype-R X8 OLED Form Factor Clamshell atau Laptop…
November 7, 2025 - 0

Review Acer Swift Go 14 AI (2025): Desain Cantik, Layar Mewah, Baterai Tahan Seharian!

Bodi Acer Swift Go 14 AI Form Factor Clamshell atau…
November 4, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming feat. HP – Part 4: Ini Rahasia Kenapa Performa Laptop Gaming Lebih Kencang!

Kita semua tahu Laptop Gaming itu bisa kencang karena menggunakan…
October 28, 2025 - 0

Review Acer Nitro V 15 (2025): Laptop RTX 5050 Ternyata Sekencang Ini!

Bodi Acer Nitro V 15 (2025) Form Factor Clamshell. Material…

Gaming

November 13, 2025 - 0

Valve Resmi Umumkan Steam Frame VR, Headset Standalone Berkekuatan PC

Valve resmi mengumumkan Steam Frame VR, headset dengan performa setara…
November 13, 2025 - 0

Steam Controller 2 Bawa Desain Baru, Trackpad Ganda, dan Fitur Gyro Modern

Valve mulai refresh jajaran perangkat gamingnya, termasuk controller dengan umumkan…
November 13, 2025 - 0

Valve Umumkan Steam Machine Generasi Terbaru Dengan Beragam Upgrade

Belajar dari kegagalan sebelumnya, Valve kembali umumkan Steam Machine dengan…
November 13, 2025 - 0

Elden Ring: Nightreign Dapatkan DLC “The Forsaken Hollows”

Menyambut kesuksesan Elden Ring: Nightreign, FromSoftware tambahkan konten yang paling…