Kasus Hacking Buat Mantan Karyawan Tuntut Sony
Serangan hacking besar-besaran yang menimpa Sony Pictures benar-benar menjadi momok yang menakutkan bagi perusahaan tersebut. Selain bocornya berbagai data, termasuk data-data penting, mereka juga menghadapi tuntutan dari berbagai pihak karena bocornya berbagai data sensitif. Tuntutan terbaru dikabarkan datang dari mantan karyawan mereka sendiri yang kesal karena data pribadinya turut bocor dari hacking tersebut.

Dua mantan karyawan Sony Pictures, Michael Corona dan Christina Mathis, telah melayangkan tuntutan untuk perusahaan tersebut ke pengadilan di California, Amerika Serikat. Mereka merasa pihak Sony tidak mengamankan sistem mereka dengan baik sehingga berakibat pada bocornya data pribadi mereka. Kedua mantan karyawan tersebut mendapati berbagai informasi pribadi mereka, termasuk alamat dan no. telepon, bocor sebagai akibat dari hacking yang dilakukan oleh Guardians of Peace.
Pihak penuntut menganggap Sony seharusnya memperbaiki sistem keamanan mereka setelah terjadinya kasus di PlayStation Network. Namun, reaksi Sony dianggap terlalu lambat sehingga bisa dimanfaatkan oleh pihak yang tidak berkepentingan untuk mencuri berbagai data dari Sony Pictures. Terkait tuntutan dari kedua mantan karyawan tersebut, mereka meminta Sony menanggung seluruh biaya yang mungkin timbul atas terjadinya kasus ini hingga lima tahun ke depan.
Sony Pictures sendiri memang menjadi korban serangan Guardians of Peace sehingga banyak data penting yang bocor, termasuk data dari 47 ribu karyawan dan mantan karyawan mereka. Pihak Sony sendiri masih berupaya menanggulangi kasus ini dan mencari siapa yang bertanggung jawab atas hacking besar-besaran tersebut.