[PR] Meningkatkan Manajemen Cloud Dengan Service Lifecycle Management

Reading time:
March 23, 2015

Potensi Service Lifecycle Management untuk Mendorong Efisiensi Cloud

Saat ini banyak perusahaan mengadopsi teknologi cloud untuk mengotomatisasi berbagai fungsi TI, baik itu publik, swasta atau hybrid. Menurut Gartner, pengeluaran perusahaan untuk jasa cloud publik di Asia Pasifik akan mencapai USD 7,4 miliar pada tahun 2015 – meningkat sebesar 14,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya[1]. Tahun ini, para CIO juga diprediksi pindah ke cloud hybrid dan, dalam perjalanannya, akan menemui berbagai kekurangan dalam manajemen pelayanan[2].

Mark Micallef Citrix Area Vice President ASEAN
Mark Micallef Citrix Area Vice President ASEAN

 

Tetapi apakah perpindahan ke cloud ini menyederhanakan cara organisasi menggelar aplikasi bagi para penggunanya? Anda mungkin berpikir jawabannya adalah ya, kalau tidak, kenapa menggunakan cloud? Namun banyak yang akan setuju bahwa jawabannya tidak sesederhana itu. Cloud mampu meningkatkan efisiensi dalam beberapa hal (terutama dalam pengelolaan infrastruktur), tetapi memiliki potensi untuk menambah kerumitan di sisi lain, seperti pengelolaan data, sumber daya dan aplikasi yang tersebar di beberapa cloud.

Banyak organisasi tidak bergantung hanya pada satu penyedia atau metode penggelaran cloud. Kurangnya standarisasi dengan berbagai platform dan metode penggelaran cloud membuatnya lebih kompleks untuk mengelola aplikasi bisnis yang dirilis untuk mengubah perpaduan dari pusat data internal, cloud publik, cloud swasta dan cloud hybrid.

Karena cloud memainkan peran sentral dalam infrastruktur TI organisasi, Mark Micallef, Area Vice President Citrix ASEAN, berbagi tentang konsep Service Lifecycle Management dapat membantu mengatasi tantangan kerumitan ini.

Munculnya Service Lifecycle Management

Banyak organisasi mulai menyadari dan menghargai pentingnya bisnis yang berpusat pada konsumen (customer-centric business). Service Lifecycle Management (SLM) adalah strategi bisnis yang mendorong organisasi layanan untuk secara proaktif mencermati peluang layanan sebagai sebuah siklus hidup (bukan sebagai rangkaian tersendiri dari kemampuan-kemampuan diskrit) seperti penyediaan desktop virtual dan jaringan cloud. Singkatnya, SLM menggabungkan setiap tindakan berbasis layanan ke dalam alur kerja dan proses bisnis.

SLM juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan pendekatan yang fokus pada pelanggan dalam memberikan teknologi informasi, saat organisasi terus mencari cara untuk beradaptasi dengan kebutuhan dinamis pelanggan mereka.

Bagaimana Service Lifecycle Management melaksanakannya?

Berbagai teknologi dan solusi yang datang bersamaan, antara lain cloud, virtualisasi dan manajemen mobilitas, dan memberdayakan karyawan untuk memilih kapan, bagaimana dan dengan perangkat apa mereka akan bekerja, telah menjadi lebih kompleks. Namun fleksibilitas ini mendorong produktivitas bisnis, sehingga harus dirangkul.

Perusahaan saat ini membutuhkan alat yang dapat menyederhanakan kompleksitas yang ada di berbagai penggelaran cloud, dengan tetap memberikan pengalaman pengguna akhir tanpa hambatan. SLM adalah pilihan yang memungkinkan organisasi untuk menyederhanakan penggelaran dan pengelolaan berbagai solusi TI, termasuk aplikasi desktop dan virtualisasi. Tujuannya adalah agar TI mempunyai kendali dan manajemen yang lebih besar, namun lebih mudah dengan mengintegrasikan solusi titik (point solutions) untuk menyatukan semua aplikasi, data dan layanan, terlepas dari jumlah solusi vendor.

Dengan memperlakukan infrastruktur sebagai komoditas, organisasi dapat menempatkan nilai bisnis lebih dalam aplikasi. Mengotomatisasi tugas-tugas rutin manajemen aplikasi, memungkinkan pemilik aplikasi untuk berfokus pada nilai sebenarnya dari aplikasi itu sendiri.

Membangun kemampuan SLM di atas solusi mobilitas perusahaan yang digunakan saat ini memungkinkan desain dan penyediaan ruang kerja mobile dengan lebih cepat dan sederhana. Citrix baru saja mengakuisisi ScaleXtreme, sebuah perusahaan dengan keahlian mengelola aplikasi yang berjalan di beberapa lingkungan cloud. Dengan teknologi ScaleXtreme itu, Citrix berusaha untuk memanfaatkan arsitektur Softwareas-a-Service (SaaS) yang dapat menjalankan tugas-tugas otomatisasi dan pencatatan (script) secara efisien. Organisasi dapat membuat dan menggunakan cetak biru yang menentukan bagaimana tugas-tugas yang terkait dengan penggelaran dan pengelolaan infrastruktur aplikasi dan sumber daya virtual dapat berjalan secara otomatis. Cetak biru ini dapat dilaksanakan setiap saat dengan memanfaatkan agent yang dipasang di datacenter atau di sumber daya yang dikelola, sehingga memungkinkan terjadinya orkestrasi kompleks.

Standardisasi adalah kunci

Dengan standarisasi dan otomatisasi desain, penggelaran, manajemen dan pemantauan dari berbagai solusi TI secara berkelanjutan, akan tercipta potensi untuk meluas ke berbagai jenis cloud, serta infrastruktur virtualnya. Dengan mengoptimalkan semua teknologi dan solusi ke dalam satu sistem lintas-fungsi, organisasi dapat fokus pada pertumbuhan strategis dan profitabilitas, serta nilai bagi pelanggan. Model SLM yang didesain sekali dan bisa digelar dimana saja dapat secara dramatis menyederhanakan dan mengotomatisasi pengelolaan beberapa cloud dan memudahkan tugas TI. Munculnya SLM dalam pengelolaan cloud, meski masih pada tahap awal, namun merupakan wilayah yang menarik untuk diperhatikan.

Silahkan kunjungi tautan ke headline Citrix lainnya yang mungkin menarik bagi Anda.

Citrix Menunjuk Robson Grieve sebagai Senior Vice President of Marketing
Citrix mengumumkan bahwa Robson Grieve telah bergabung dengan tim eksekutifnya sebagai wakil presiden senior pemasaran, langsung berada di bawah Presiden dan CEO Citrix, Mark Templeton. Grieve akan bertanggung jawab untuk menggerakkan dan mendorong strategi pemasaran perusahaan dan organisasi, dan terus menciptakan dan mendorong visi software-defined workplace.

Citrix mengumumkan bahwa WIND Hellas, operator telekomunikasi terkemuka di Yunani, telah berhasil menggunakan platform Bytemobile Adaptive Traffic Management serta aplikasi pengendali pengiriman (ADC) NetScaler yang carrier-grade dalam inti mobile di jaringan WIND Hellas. Penggelaran ini memungkinkan WIND untuk meningkatkan penyerapan layanan mobile data, serta meningkatkan pengalaman layanan mobile data pelanggan, khususnya dengan mengurangi insiden video yang terputus-putus.

Citrix mengumumkan pengukuhannya sebagai anggota Program Mitra Cloud Storage Microsoft. Kemitraan Citrix dan Microsoft, yang telah berjalan lebih dari 25 tahun, akan ditingkatkan melalui perjanjian aliansi ini, untuk memfasilitasi cara-cara baru untuk bekerja sama melayani pelanggan bersama mereka. Pekerjaan akan semakin banyak dilakukan oleh tim virtual yang mencakup karyawan, kontraktor, vendor, mitra dan pelanggan. Dengan menggabungkan program untuk mengintegrasikan Citrix ShareFile dengan Office Online, Citrix dan Microsoft memfasilitasi kolaborasi lintas-organisasi dan geografis dengan mudah, serta meningkatkan kolaborasi lintas-tim, produktivitas, dan efisiensi operasional.

Citrix mengumumkan perpanjangan kerjasama lamanya dengan Google dengan memberikan dukungan XenMobile untuk Android for Work. Pengumuman ini dibangun di atas kolaborasi multi-years antara Citrix dan Google yang mencakup penyediaan aplikasi virtual dan desktop pada perangkat Chrome, dan dukungan manajemen mobilitas perusahaan (EMM) yang ada, untuk smartphone Android dan tablet. Bersama-sama, Citrix dan Google akan memberdayakan baik lembaga bisnis maupun institusi pemerintah dengan solusi mobilitas yang aman, skalabel berpusat-pada-aplikasi, yang memberikan pengalaman pengguna yang luar biasa, sehingga menyediakan cara-cara baru untuk bekerja lebih baik.

Citrix mengumumkan ketersediaan NetScaler® MPX 25000 series, sebuah pengendali penyediaan application (ADC) carrier-grade untuk penyedia layanan komunikasi yang menampilkan teknologi Citrix TriScale® dan rasio kinerja-terhadap-harga tertinggi dalam industri. NetScaler generasi berikutnya adalah perangkat berupa dua unit rak (2RU) 160 gigabit per detik yang memungkinkan operator S/Gi-LAN mobile untuk meningkatkan kapasitas pesawat data S/Gi-LAN hingga 3,5 terabit per detik dengan tetap mempertahankan peralatan yang lama. Karena operator bergeser ke NFV, seri NetScaler MPX 25000 dapat mengaktifkan transisi dengan mengkonversi ke platform multi-penghuni (multi-tenant) mendukung lusinan ADC virtual. Peralatan baru ini memecahkan masalah biaya yang terlalu tinggi untuk peningkatan kapasitas, investasi pengiriman aplikasi yang kurang dimanfaatkan, dan ketiadaan alternatif penyediaan aplikasi fisik-ke-virtual.

Citrix mengumumkan bahwa empat eksekutif channel masuk dalam daftar bergengsi The Channel Company’s 2015 CRN Channel Chiefs.

[1] Greythorn, Cloud market in Asia-Pacific set for growth, January 20, 2015

[2] International Data Corporation (IDC), Asia/Pacific Cloud Services

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 8, 2024 - 0

Command & Conquer: Generals Kini Tersedia di Steam!

Sepertinya sulit untuk membicarakan game RTS dengan elemen militer kental…
March 8, 2024 - 0

Overwatch 2 Kolaborasi dengan Cowboy Bebop, Hadirkan Trailer Keren!

Kolaborasi antara dua buah franchise yang hadir di media yang…
March 8, 2024 - 0

Kreator Dragon Ball – Akira Toriyama Meninggal Dunia

Hampir semua anak-anak Indonesia yang sempat tumbuh besar di era…
March 7, 2024 - 0

Bukan CGI, Dragon’s Dogma 2 Gunakan Video Daging Asli untuk Animasi Memasak

Apalah arti sebuah game petualangan yang tidak mampu memberikan Anda…