5 Hal yang Wajib Diketahui Tentang USB
USB (Universal Serial Bus) merupakan salah satu interface utama di perangkat elektronik yang ada saat ini, baik itu komputer, game console, multimedia player, televisi, dan lain sebagainya, yang bisa digunakan untuk menghubungkan perangkat-perangkat ke berbagai perangkat lain, seperti input-output device, media penyimpanan, dan lain sebagainya. Interface yang satu ini juga bisa dijumpai di perangkat mobile masa kini, seperti smartphone dan tablet. Penggunaannya yang sangat luas itu tentu saja membuat kita tidak asing lagi dengan USB ini.

Bila kehidupan sehari-hari kita dengan perangkat elektronik sudah sangat dekat sekali dengan USB ini, tidak ada salahnya kan kita mengenal lebih dekat USB ini, lebih dari sekedar konektor untuk menghubungkan satu perangkat ke perangkat lain. Berikut ini kami telah merangkum 5 hal yang wajib kita ketahui tentang interface populer yang satu ini. Semoga bermanfaat!
1. Versi
Saat ini, USB sudah memiliki 3 versi standar utama, dengan dua revisi besar di dalamnya. Ketiga versi tersebut adalah:

- USB 1.0: Ini merupakan versi awal dari USB, yang diluncurkan tahun 1996. Versi ini masih belum banyak diadopsi oleh perangkat pada saat itu karena masih ada beberapa masalah yang menyertainya, terutama terkait dengan penggunaan hub. Kemampuan USB di versi awal ini juga masih sangat terbatas. Standar ini mengusung dua mode, yaitu Low Speed dan Full Speed.
- USB 1.1: Revisi ke USB 1.0 ini menadai awal kebangkitan USB. USB 1.1 ini menyelesaikan berbagai masalah yang ada di USB 1.0. Setelah standar ini diperkenalkan di Agustus 1998, mulai banyak perangkat yang menggunakan USB.

- USB 2.0: Standar ini diperkenalkan April 2000, dan menjadi standar yang melambungkan penggunaan USB ke tingkat yang kita kenal sekarang ini. USB 2.0 menawarkan perbaikan besar dari USB 1.1, terutama dari sisi kemampuan transfer data yang diusungnya. USB 2.0 ini memiliki mode baru yang disebut sebagai High Speed/Hi-Speed.

- USB 3.0: Standar ini baru diperkenalkan November 2008, lebih dari 8 tahun setelah USB 2.0 lahir. USB-IF mendesain standar ini agar tetap memiliki backward compatibility dengan standar sebelumnya. Tentu saja, kecepatan menjadi salah satu peningkatan yang diusung standar ini bila dibandingkan dengan standar sebelumnya. USB 3.0 ini memperkenalkan mode baru, yaitu Super Speed. USB 3.0 ini juga mengubah mode operasi USB dari semula half-duplex di USB 1.0/USB 1.1 dan USB 2.0, menjadi full-duplex.
- USB 3.1: Standar ini diperkenalkan Januari 2013 dan langsung menggantikan standar USB 3.0. Perubahan penamaan untuk USB 3.0 pun diusung oleh standar baru ini, dengan nama USB 3.1 Gen. 1 digunakan untuk menyebut USB 3.0, serta USB 3.1 Gen. 2 untuk “USB 3.1 yang sesungguhnya”, dalam mode Super Speed+. USB 3.1 kembali menawarkan perbaikan dari sisi kecepatan, serta tetap mempertahankan kompatibilitas dengan standar sebelumnya.
Selain ketiga standar utama dengan dua revisi di dalamnya tersebut, terdapat standar lain yang dikembangkan oleh USB-IF terkait USB ini, yaitu USB Type C. Secara umum, USB Type C ini lebih merujuk ke standar yang menetapkan konektor 24-pin reversible sebagai konektor baru untuk interface USB, bukan sebuah standar utama baru. Oleh karena itu, USB Type C juga masih menggunakan standar utama (USB 2.0, USB 3.0, atau USB 3.1) untuk spesifikasi kecepatan maupun metode transfer data.
2. Kecepatan

Sejak awal kemunculannya di standar USB 1.0, USB telah mengalami peningkatan data rate hingga sekitar 6800x lipat, yaitu dari 1.5 Mbit/s di USB 1.0 Low Speed hingga 10 Gbit/s di USB 3.1 (USB 3.1 Gen. 2). Berikut ini tabel perbandingan data rate & kecepatan transfer data dari standar USB yang ada:
Standar (Mode) | Max. Data Rate |
USB 1.0 (Low Speed) | 1.5 Mbit/s |
USB 1.0 (Full Speed) | 12 Mbit/s |
USB 2.0 (Hi-Speed) | 480 Mbit/s |
USB 3.0/USB 3.1 Gen. 1 (Super Speed) | 5 Gbit/s |
USB 3.1/USB 3.1 Gen. 2 (Super Speed+) | 10 Gbit/s |
Sebagai catatan, data rate yang tercantum dalam tabel di atas adalah data rate maksimal yang secara teori bisa dicapai oleh satu controller. Bila satu controller menangani lebih dari satu port, maka data rate akan dibagi antar port-port tersebut berdasarkan mekanisme tertentu. Selain itu, data rate maksimal pada umumnya tidak bisa dicapai dalam penggunaan karena terdapat overhead di paket yang dikirimkan dan limitasi bus.
Secara sederhana, kita tidak bisa mengharapkan kecepatan baca-tulis “penuh” hingga 60 MB/s (480 Mbit/s : 8) dari sebuah HDD eksternal USB 2.0 karena sebagian dari data rate yang tersedia digunakan untuk komunikasi antara perangkat dengan HDD eksternal dan sebaliknya. Jadi, wajar bila kita hanya melihat kecepatan transfer data antara 30 MB/s – 40 MB/s dari sebuah HDD eksternal USB 2.0.
Halaman berikutnya: Tipe Konektor