Review Billy Lynn’s Halftime Walk: Perang Psikologis Tentara Amerika

Author
Irham
Reading time:
November 13, 2016
billy-lynns-review-poster

Billy Lynn’s Long Halftime Walk menawarkan suguhan yang sangat berbeda untuk sebuah film berbasis history dengan tema prajurit perang.  Diangkat dari novel karya Ben Fountain, Billy Lynn’s Long Halftime Walk bukanlah sebuah film yang memihak pada satu sudut pandang, tapi justru menjabarkan opini dari berbagai sudut pandang. Dari Billy sebagai seorang prajurit Amerika, keluarga Billy, rekan-rekan hingga musuh Billy dari perang Irak.  Jika anda menginginkan film ini akan dipenuhi adegan aksi tembak menembak dan perang secara bergerilya, tentu film ini tidak akan bisa menjawab ekspektasi anda. Film ini justru menawarkan ‘perang’ yang berbeda yaitu perang psikologis Billy yang mengalami trauma berat akibat kondisi perang.

Abusrd sekaligus ironis mungkin itu yang dirasakan oleh penonton menyimak kisah Billy sebagai prajurit perang Irak. Bagaimana tidak, sosok yang dielu-elukan sebagai pahlawan di Amerika tersebut mengalami trauma yang sangat berat. Tapi moment terburuk dalam hidupnya itu justru menjadi hal yang paling dibanggakan oleh masyarakat Amerika.  Rekannya sekaligus, Sersan Shroom (Vin Diesel) tewas saat baku tembak terjadi.

billy-lynns-review-4

Nama Billy menjadi terkenal sebagai seorang pahlawan muda Amerika karena keberaniannya di medan perang, dimana ia adu tembak jarak dekat dengan pasukan musuh saat perang di Irak. Tiba masa kepulangan Billy ke negaranya, kemudian ia dan regu Bravo disambut dengan sangat hangat. Bahkan Billy diajak tampil dalam event besar jeda komersial NFL saat hari Thanksgiving bersama dengan Destiny Child. Kisah heroik Billy bahkan ingin dikomersialiasikan menjadi sebuah film. Oleh seorang produser bernama Albert  yang diperankan oleh Chris Tucker. Kisah Billy bersama Tim Bravo akan diangkat ke layar lebar dan berupaya untuk mencari investor yang ingin membayar tinggi.

Film ini dipenuhi quotes yang sangat menarik. Bahkan dari Quotes yang paling lucu hingga paling mengena.  Ang Lee mengemas kisah Billy Lynn dengan teknik tinggi, dimana banyak kejadian yang dipasangkan secara kontras. Misalnya saat Billy berjalan memasuki keramaian di tengah stadion, kemudian di sandingkan dengan keadaan saat Billy berjalan di pasar di Irak. Flashback dari pengalaman Billy sangat terasa menyentuh emosi penonton tanpa harus banyak berdialog. Penonton harus lebih peka agar bisa lebih mengerti, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan film ini. Semuanya memiliki pesan yang sangat satir.

vin-diesel-billy-lynns-review

Billy Lynn’s Long Halftime Walk bukanlah kisah yang secara gamblang menjelaskan drama patriotik tentara Amerika seperti American Sniper yang memang hanya membahas tokoh utama sebagai nasionalis Amerika. Justru film ini lebih banyak memberikan pandangan tentang hal-hal yang berkaitan dengan prinsip kemanusiaan. Sebab akibat yang ditimbulkan dari semua tindakan. Seperti yang diucapkan oleh Shroom (Vin Diesel) bahwa umat hindu sangat memegang teguh prinsip karma, apa yang dilakukan akan mempengrahui apa yang dituai.

Kebanyakan dialog dari film ini justru hanyalah leluconyang terkadang mengandung sarkasme tingkat tinggi. Sementara plot utama, isi pesan dan makna dalam film hanya di tampilkan lewat adegan yang sangat meresap dalam perasaan penonton. Misalnya saat regu bravo melakukan sweeping ke rumah orang-orang sipil di Irak. Bagaiamana moment tersebut menjadi hal yang traumatis di tengah-tengah sebuah keluarga yang damai yang kemudian pecah kekacauan. Diakhiri dengan kepala keluarga yang dibawa oleh tentara, dan tatapan tajam penuh dendam dari seorang bocah Irak.

billy-lynns-review-1

Peperangan psikologis yang dialami oleh Billy lebih banyak ditampilkan ketimbang adegan baku tembak sungguhan. Seolah trauma yang dialami oleh Billy juga ikut dirasakan oleh penonton. Genderang marching band dan letupan suara petasan terasa seperti bom dan letupan senapan, itu yang dirasakan oleh Billy saat berada ditengah-tengah parade. Atau bahkan pertengkaran di rumah sendiri terasa seperti di medan perang.

Di rumah, Billy sendiri juga punya problem keluarga yang juga menjadi alasannya menjalani karir sebagai seorang  tentara. Layaknya kebanyakan remaja, Billy juga terbilang bengal. Namun, saudarinya Katryhn Lynn sangat sayang padanya. Kathryn sangat tidak menginginkan Billy kembali ke medan perang, karena Billy satu-satunya yang bisa ia andalkan.Tapi entah mengapa bagi Billy, hidup di negara sendiri atau di medan perang tidak banyak berbeda. Tak banyak respect yang ia dapatkan dari masyarakat, kecuali hanya untuk beberapa waktu saja dan kemudian dilupakan. Hingga ia sendiri terkadang bingung, apa tujuannya berjuang di medan perang? Ia berperang untuk dirinya sendiri karena ia adalah seorang prajurit.

billy-lynns-review-2

Ang Lee menggunakan pengambilan gambar dengan frame rate sangat tinggi untuk film ini yaitu 120Fps. Meski sebenarnya adegan yang ditampilkan pun tidak diisi dengan efek animasi atau CGI, tapi ini membuat film terasa lebih hidup dan nyata saat disaksikan. Seolah ekspresi setiap pemain menjadi kunci dalam film menyampaikan beberapa pesan, sehingga banyak scene yang diisi dengan close-up ke wajah pemain dengan dialog yang sangat meyakinkan. Dengan frame rate tinggi ini pula para pemain terasa sedang benar-benar berbicara di hadapan para penonton, bukan seperti sedang menyaksikan sebuah film.

billy-lynns-review-3

Jika anda bertanya apakah Billy Lynn’s Long Halftime Walk adalah sebuah film yang layak disaksikan. Secara pribadi saya akan menjawab, iya sangat recomended. Bahkan bisa dibilang film ini adalah salah satu dari sekian film drama terbaik yang saya saksikan di tahun 2016.  Billy Lynn’s Long Halftime Walk mulai tayang di tanah air mulai 11 November 2016.

Video trailer:

Tanggal Rilis: 11 November 2016

Genre: Drama, Story

Rating: Remaja

Durasi: 110 menit

Sutradara: Ang Lee

Pemain Joe Alwyn, Kristen Stewart, Vin Diesel, Chris Tucker, Steve Martin & Makenzie Leigh

Studio: Tri Star Pictures

 

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 8, 2024 - 0

Kreator Dragon Ball – Akira Toriyama Meninggal Dunia

Hampir semua anak-anak Indonesia yang sempat tumbuh besar di era…
March 7, 2024 - 0

Bukan CGI, Dragon’s Dogma 2 Gunakan Video Daging Asli untuk Animasi Memasak

Apalah arti sebuah game petualangan yang tidak mampu memberikan Anda…
March 7, 2024 - 0

Frostpunk 2 Rilis Juli 2024

Membangun kota seindah dan seefektif mungkin, menatanya serapi yang Anda…
March 7, 2024 - 0

The First Berserker: Khazan Pamer Gameplay Baru, Rasa Souls

Sulit untuk membantah bahwa teaser perdananya di The Game Awards…