Review Notebook Gaming: ASUS ROG STRIX GL503VD

Reading time:
February 6, 2018

Hasil Pengujian – System Benchmark

CPU Clock Analysis

Untuk menganalisa karakteristik kerja Core i7 7700HQ di ASUS ROG STRIX GL503VD, kami menggunakan aplikasi Intel XTU.

ASUS GL503VD Clock Analysis CB 01 ASUS GL503VD Clock Analysis CB 02

Pada skenario rendering 3D dengan aplikasi Cinebench 3D, kami tidak menemukan gejalan thermal/power throttling. Walaupun begitu, tampak prosesor Core i7 7700HQ tampak lebih banyak bekerja di rating TDP 38 Watt dengan kecepatan 3,38 GHz. Core i7 7700HQ hanya menyentuh rating TDP 47 Watt dengan durasi tidak terlampau lama. Untunglah pada dua rating TDP tersebut kecepatan kerja Core i7 7700HQ selalu sama.

ASUS GL503VD Clock Analysis BLENDER 01 ASUS GL503VD Clock Analysis BLENDER 02

Sementara pada skenario rendering 3D dengan aplikasi Blender, kami menemukan gejala power throttling setelah benchmark berlangsung beberapa saat dan terus terjadi hingga pengujian selesai dilakukan. Sebelum mengalami gejala power throttling, Core i7 7700HQ pada ASUS ROG STRIX GL503VD menyentuh rating TDP 53 Watt atau jauh lebih tinggi di atas nilai standarnya pada 45 Watt. Kecepatan kerja yang tercatat adalah 3,38 GHz dimana ini adalah nilai tertinggi Turbo Boost saat semua core aktif. Saat power throttling aktif, tampak rating TDP turun menjadi 45 Watt yang sayangnya menurunkan kecepatan kerja ke 3,11 GHz. Gejala power throttling memang wajar terjadi untuk menjaga kondisi prosesor tetap prima dengan mengoperasikannya di rating TDP standarnya.

ASUS GL503VD Clock Analysis HB 01 ASUS GL503VD Clock Analysis HB 02

Sedangkan pada skenario transcoding video dengan Handbrake menggunakan codec H.265, gejala thermal/power throttling tidak terjadi selama proses berlangsung. Kecepatan kerja pada kondisi stabil di kecepatan 3,38 GHz dengan rating TDP 45 Watt.

PCMark 7

ASUS GL503VD PCMark 7 Chart ASUS GL503VD PCMark 7

PCMark 7 Creativity berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa sistem dalam melakukan viewing, editing, transcoding, dan storing file foto dan video.

PCMark 7 Entertainment berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa sistem dalam melakukan recording, viewing, streaming, dan transcoding acara televisi beserta film. Performa sistem dalam melakukan importing, organizing, dan browsing file musik beserta bermain game juga diuji disini.

PCMark 7 Productivity berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa sistem dalam melakukan loading halaman werbsite dan menjalankan aplikasi office kelas rumahan.

PCMark 7 Computation berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa komputasi CPU dan GPU.

PCMark7 Storage berisi sekumpulan pengujian untuk menilai performa komponen storage pada sebuah sistem.

PCMark 8

PCM8 ASUS GL503VD PCMark 8 Home

PCMark 8 Home berisi sekumpulan beban pengujian yang menggambarkan aktivitas pengguna pada umumnya pada sistem rumahan mereka. Beban pengujian mencakup aktivitas Web Browsing, Writing, Casual Gaming, Photo Editing, dan Video Chat.

ASUS GL503VD PCMark 8 Creative

PCMark 8 Creative berisi sekumpulan beban pengujian yang menggambarkan aktivitas pengguna tingkat lanjut pada sistem rumahan mereka. Beban pengujian mencakup aktivitas Web Browsing, Photo Editing, Batch Photo Editing, Video Editing, Media To Go, Mainstream Gaming, dan Video Group Chat. Pengujian ini memiliki beban lebih berat terhadap sistem dibandingkan PCMark 8 Home.

ASUS GL503VD PCMark 8 Work

PCMark 8 Work berisi sekumpulan beban pengujian yang menggambarkan aktivitas pengguna di lingkungan perkantoran. Beban pengujian mencakup aktivitas Web Browsing dan Writing.

ASUS GL503VD PCMark 8 Storage

PCMark 8 Storage berisi sekumpulan beban pengujian untuk mengukur performa komponen storage seperti HDD, SSD, dan Hybrid Drive pada sebuah sistem. Pengujian ini akan menguji performa storage pada aplikasi Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft PowerPoint, Adobe Photoshop, Adobe After Effects, World of Warcraft, & Battlefield 3.

PCMark 10

ASUS GL503VD PCMark 10 ASUS GL503VD PCMark 10

Cinebench

CINEBENCH R15 SS

Cinebench merupakan aplikasi pengujian untuk mengukur kemampuan prosesor atau graphics card saat melakukan render sebuah objek 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor. Semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin baik. Grafik di bawah merupakan hasil pengujian pada komponen prosesor.

ASUS GL503VD Cinebench R15 01 ASUS GL503VD Cinebench R115 02 ASUS GL503VD Cinebench R115 01 ASUS GL503VD Cinebench R15 02

Autodesk 3DS Max

Intel NUC6i7KYK 3DS Max SS

3DS Max merupakan salah satu aplikasi 3D modeling populer dan umum digunakan di industri film, game, dan masih banyak lagi. Kami menggunakan aplikasi ini untuk menguji performa prosesor dalam melakukan render pada objek 3D. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu yaitu detik. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.

ASUS GL503VD 3DS

Blender

Intel NUC6i7KYK Blender SS

Blender merupakan aplikasi 3D modeling bersifat gratis dan juga open source. Kami menggunakan aplikasi ini untuk menguji performa prosesor dalam melakukan render pada objek 3D. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu yaitu detik. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.

ASUS GL503VD Blender

Handbrake

Handbrake

Handbrake merupakan salah satu aplikasi transcoding video gratis yang cukup popular. Aplikasi tersebut mampu memanfaatkan sejumlah thread prosesor dan sangat menyukai prosesor dengan clock speed tinggi. Oleh karena itu aplikasi tersebut sangat ideal untuk menguji “kekuatan” sebuah prosesor. Hasil pengujian disajikan dalam average frame per second alias jumlah frame yang dapat dikonversi/diolah prosesor setiap detiknya.

ASUS GL503VD Handbrake 01 ASUS GL503VD Handbrake 02

Video SourceTears Of Steel (3840 x 1714 pixels; H.264; Bitrate 73,244 Mb/s; Total Frame 17616)

Video Output: 1920 x 1080 pixels (H.264; Handbrake Normal Preset)

 

ASUS GL503VD Handbrake 03 ASUS GL503VD Handbrake 04 ASUS GL503VD Handbrake 05 ASUS GL503VD Handbrake 06

Video SourceTears Of Steel (3840 x 1714 pixels; H.264; Bitrate 73,244 Mb/s; Total Frame 17616)

Video Output: 1920 x 1080 pixels (H.265; Handbrake Normal Preset)

Photoshop CC

ASUS GL503VD Photoshop

Photoshop CC merupakan aplikasi manipulasi gambar versi terbaru dari Adobe. Kami masih menguji menggunakan Action bernama Photoshop Speed Test yang telah sedikit kami modifikasi untuk lebih mencerminkan operasi-operasi yang biasa dilakukan apabila bekerja dengan Photoshop.

Storage Test

Crystal Disk Mark

ASUS GL503VD Crystal Disk Mark

Temperature

Suhu Operasional

ASUS GL503VD Temperature CPU 01 ASUS GL503VD Temperature CPU 02

Dengan mengatur kecepatan kipas di mode Overboost, temperatur kerja prosesor tampak turun sekitar 3-4 °C pada pengujian rendering 3D dengan menggunakan aplikasi Blender. Memang tidak tampak siginifikan tetapi penurunan temperatur seperti itu sangat berarti untuk sebuah laptop gaming. Secara keseluruhan performa sistem pendingin di skenario tersebut tergolong cukup memuaskan. Temperatur kerja dapat dijaga di kisaran 80-85 °C yang tergolong masih relatif aman.

ASUS GL503VD Temperature GPU 01 ASUS GL503VD Temperature GPU 02

Peranan mode Overboost semakin penting pada skenario gaming. Pada kecepatan kipas Auto, komponen prosesor menyentuh angka di atas 90 °C meskipun temperatur graphics card berada di tingkat aman di bawah 80 °C. Kecepatan kipas dengan mode Overboost sukses menurunkan temperatur kerja prosesor 5-9 °C lebih rendah. Bahkan temperatur kerja graphics card ikut turun sekitar 6 °C. Saat memainkan game, kami sarankan untuk menggunakan kecepatan kipas di mode Overboost.

Memang jamak dijumpai pada laptop gaming dengan desain heatpipe prosesor dan graphics card tidak dipisah, temperatur prosesor menjadi lebih tinggi di skenario gaming. Untunglah tidak ditemukan adanya gejala ketidakstabilan dengan temperatur kerja seperti itu dan masih dalam batas yang relatif aman.

Thermal Imaging

FLIR ONE iOS Android

Untuk melihat titik panas pada permukaan bodi laptop, kami menjalankan game Metro Last Light selama beberapa waktu lalu melakukan pengukuran dan pemotretan thermal imaging. Pemotretan thermal imaging menggunakan perangkat FLIR ONE. Area dengan warna paling terang menunjukkan temperatur paling tinggi.

ASUS GL503VD Flir One 01

Area sebaran panas ASUS ROG STRIX GL503VD dengan dua area yang memancarkan warna paling terang. Besarnya ukuran heatsink untuk graphics card tampaknya membuat area panas menyebar hingga sisi tengah keyboard. Tentu saja terangnya sisi sebelah atas keyboard disebabkan adanya komponen prosesor dan graphics card di bawahnya.

ASUS GL503VD Flir One 02

Penempatan kipas pendingin di bawah area keyboard ini tampaknya membuat tombol ASDW aman dari paparan panas tinggi. Tombol tidak terasa hangat saat disentuh sehingga membuat sesi memainkan game dalam durasi lama menjadi lebih nyaman.

ASUS GL503VD Flir One 03

Sementara itu pada sisi tengah di dekat tombol Enter kami menjumpaui temperatur permukaan bodi yang melebihi angka 50 °C. Akan terasa sensasi rasa hangat saat disentuh meskipun tombol keyboard di area ini cukup jarang digunakan saat memainkan game dan temperatur tombol keyboard tidak akan menyentuh angka setinggi itu saat digunakan untuk aktivitas ringan seperti mengetik.

ASUS GL503VD Flir One 04

Temperatur tombol di area numeric pad pun tampak rendah berkat penempatan kipas pendingin di bawahnya.

ASUS GL503VD Flir One 05 ASUS GL503VD Flir One 07 ASUS GL503VD Flir One 06

Temperatur area palm rest menunjukkan angka sangat baik di bawah 30 °C. Telapak tangan menjadi terbebas dari sensasi hangat yang mungkin dapat membuat rasa tidak nyaman saat memainkan game.

ASUS GL503VD Flir One 09

Temperatur bodi laptop tepat di atas komponen prosesor dan graphics card menunjukkan angka sekitar 60 °C. Sebaiknya hindari menyentuh area ini.

ASUS GL503VD Flir One 10

Kondisi ventilasi pembuangan udara panas ASUS ROG STRIX GL503VD di sisi belakang.

ASUS GL503VD Flir One 11

Temperatur komponen power adapter ASUS ROG STRIX GL503VD menunjukkan angka sekitar 40 °C saja. Masih aman untuk disentuh/pegang meskipun akan terasa hangat di tangan.

Share
Load Comments

Gadget

July 10, 2025 - 0

Fossil Hadirkan Dua Jam Tangan Kolaborasi Marvel Fantastic Four

Fossil mengumumkan hadrinya dua jam tangan eksklusif hasil kolaborasi Marvel…
June 18, 2025 - 0

Review “Singkat” Samsung Galaxy S25 Edge: Smartphone Pemicu Pro-Kontra! Sebaik/Seburuk Itu?

Ini hape yang memicu Pro-kontra.  Banyak orang, bahkan kami pun…
June 17, 2025 - 0

Review Amazfit Active 2 Square: Smartwatch “Kotak” yang Klasik, Canggih, dan Baterai Awet!

Kalian sedang cari smartwatch bentuk kotak yang canggih, baterai irit,…
June 17, 2025 - 0

Review Huawei nova 13 Pro: Kamera Selfie Terbaik, Desain Keren!

Huawei nova akhirnya balik lagi ke Indonesia! Ini adalah smartphone…

Laptop

October 11, 2025 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD X6 Setelah 6 Bulan: Tetap Tangguh & Kencang Seperti Baru?

Jujur, kami ini bukan peramal! Ya, kami bukan peramal yang…
October 1, 2025 - 0

Seri Mengenal Laptop Gaming Part 1: Laptop Tanpa Ini, Bukan Laptop Gaming! feat. HP OMEN MAX 16

Kalau ngomongin soal laptop gaming, kebanyakan orang hanya melihat ke…
September 29, 2025 - 0

Podcast: Apa Hebatnya Laptop AI? Buka-Bukaan dengan ASUS!

Belakangan ini kata “Laptop AI” semakin sering kedengaran. Biasanya ini…
September 24, 2025 - 0

Review ASUS Gaming V16 (V3607VM) 2025: Kombo Kencang-Terjangkau Buat Main Game dan Kerja

Bodi ASUS Gaming V16 2025 Form Factor Clamshell atau Laptop…

Gaming

October 10, 2025 - 0

Battlefield 6 Kedatangan Map Populer Call of Duty Berkat Fitur Portal

Kekuatan fitur Portal di Battlefield 6 yang mampu bantu pemain…
October 10, 2025 - 0

Film Minecraft Berikutnya Dapatkan Tanggal Rilis

Sekuel untuk film adaptasi game tersukses tahun ini, A Minecraft…
October 10, 2025 - 0

Mantan Director Xbox Angkat Suara Soal Kenaikan Harga Game Pass

Mantan Director Xbox Project Laura Fryer ungkapkan pendapatnya soal kenaikan…
October 10, 2025 - 0

Battlefield 6 Berikan Bonus XP Tertinggi Untuk Pemain di PS5

Secara mengejutkan, Battlefield 6 berikan keistimewaan untuk gamer di PS5…