Review Cooca S6G Pro: Smart TV 4K Android 10 55″ Murah Terbaik
Pengalaman Penggunaan
Pengoperasian Smart TV ini terasa cukup menyenangkan dan mudah. Secara sekilas, tidak banyak berbeda dengan smart TV berbasis Android lainnya. Remote dengan Bluetooth BLE langsung terhubung setelah kedua baterai terpasang.
Proses boot-up awal cukup cepat untuk sebuah smart TV berbasis Android yaitu hanya sekitar 45 detik. Setelah boot awal tersebut, kami menyarankan untuk pengguna memasangkan keyboard, karena langkah berikutnya akan banyak menampilkan form pengisian dan juga passowrd. Disini kami menggunakan keyboard dengan dongle wireless ke USB port.
Jika anda belum menghubungkan perangkat TV ini ke Internet, anda tetap dapat melakukan scanning TV biasa dan TV digital DVB-T2. Jika Anda berada dalam jangkauan DVB-T2, tentunya ini akan sangat menyenangkan.
Adapun untuk menghubungkan smart TV ke jaringan internet, dapat menggunakan Wi-Fi maupun kabel ethernet. Sayangnya untuk koneksi WiFi, hanya tersedia jaringan WiFi 2,4GHz. Kami cukup memahami jika Coocaa hanya menyediakan koneksi WiFi dengan frekuensi tersebut, karena kebanyakan internet rumahan saat ini belum menggunakan WiFi 5GHz.
Kami pun menggunakan opsi lainnya yaitu dengan kabel ethernet. Karena tentunya akan lebih stabil bahkan jika dibandingkan dengan WiFi 5 Ghz.
Kemudian yang tak kalah penting adalah memasukkan akun untuk memanfaatkan Android TV ini sepenuhnya. Pengguna melakukannya via smartphone, atau langsung memasukkan username dan password secara manual. Dengan keyboard yang telah terpasang tadi, kami memasukan akun secara manual.
Kita dapat melakukan link-up akun ini ke Youtube dan aplikasi berbasis Google lainnya. Berbeda dengan smartphone yang akan langsung menggunakan akunmu untuk semua app, Smart TV selalu akan memintamu melakukan penautan terlebih dahulu.
Setelah memasukkan akun Netflix dan Amazon Prime, smart TV Coocaa S6G Pro ini pun bisa dinikmati sepenuhnya.
Pengujian
Tampilan
Pertama-tama kami mengecek apakah smart TV ini sudah memiliki sertifikasi Widevine L1. Kami pun menginstal DRM Info untuk membuktikan hal tersebut. Dan rupanya smart TV ini sudah memiliki sertifikasi Widevine L1. Sehingga dapat menjalankan konten Netflix 4K HDR, begitu pula dengan Amazon.
Namun untuk YouTube, meskipun mampu menampilkan tayangan 4K, namun tidak terlihat adanya notifikasi HDR. Akan tetapi gambar video 4K yang ditampilkan terlihat sangat jernih, dan pengguna juga dapat mengatur saturasi warna menjadi lebih tinggi.
Pengguna juga bisa melakukan pengaturan gambar sambil tetap menyaksikan konten yang ditampilkan. Yaitu melalui Menu-Picture Mode. Beberapa mode gambar yang bisa dipilih yaitu Vivid, Standard, Sport, Movie dan User. Untuk mode user, kita dapat melakukan customize tampilan gambar sesuai dengan selera kita.
Audio
Untuk audio, kami merasa ini adalah salah satu yang terbaik untuk harganya. Coocaa S6G Pro memiliki suara yang cukup lantang dan jernih. Hanya saja, posisi speaker yang tidak langsung ke depan mungkin mengurangi sedikit kelantangan treble-nya dan vokalnya.
Tapi secara keseluruhan ini sudah sangat baik dan memuaskan. Saat volume suara ditinggikan, tidak terdengar suara sember atau pecah seperti yang biasa kita temui di smart TV murah pada umumnya.
Terdapat pengaturan audio dengan beberapa preset seperti diantaranya yaitu Standard, music, sport, dan movie. Pengguna bisa melakukan pengaturan lebih lanjut seperti pengaturan balance, bass dan treble. Tersedia pula opsi untuk menghidupkan fitur audio DTS.
Remote
Memang penampilan remote Smart TV ini sekilas biasa saja. Akan tetapi, penampilan konvensional ini yang membuat kami cukup senang menggunakannya. Tombol shortcut ke Netflix, Amazon Prime, Playstore, dan Youtube tersedia.
Tombol untuk mengaktifkan Google Assistant pun tersedia di tengah-tengah. Untuk tombol arah terbilang kurang definitif karena bentuknya menyatu, mungkin akan lebih mudah jika bentuknya lebih disederhanakan. Meski demikian, kami menyukai bahwa saat menonton, pengguna masih bisa mengakses langsung setting audio dan gambar.
Satu hal sederhana yang kami suka pada remote ini yaitu tombol power. Dimana saat menekan tombol power, TV akan masuk ke mode standby. Jadi tidak perlu melakukan booting awal yang cukup lama setiap kali hendak menghidupkan TV. Sementara jika pengguna ingin mematikan TV secara total, yaitu dengan menekan tombol power lebih lama.
Konsumsi Daya
Berapa konsumsi daya yang dibutuhkan pada sebuah smart TV tentu menjadi pertanyaan umum yang perlu dijawab. Untuk smart TV Coocaa S6G Pro ini kami mencatat konsumsi daya di beberapa kondisi.
Pada saat tampilan menu, perangkat akan menggunakan konsumsi daya sebanyak 122-123W. Sementara saat menu ChromeCast, sedikit lebih tinggi yaitu 127-128W. Namun yang menarik justru saat kita menonton (streaming), dimana konsumsi daya justru lebih rendah.
Dengan setting awal, saat pakai tampilan mode Standard, konsumsi daya yang dibutuhkan justru hanya kami bisa memperoleh 75-85W saja. Tetapi jika menggunakan mode lainnya bisa mencapai 125-128W.
Namun rupanya kucinya ada pada fitur Dynamic Backlight. Dengan mengaktifkan fitur tersebut di mode lain (selain mode Standard). Dengan mengaktifkan fitur tersebut di mode lain, akan membuat konsumsi daya saat menonton berkurang cukup drastis.
Lalu pada kondisi standby, konsumsi dayanya sangat rendah yaitu hanya 0.5W. Begitu pula saat TV dalam kondisi OFF, konsumsi daya juga sama yaitu 0,5W. Jadi, mematikan TV sepenuhnya tidak membuat konsumsi daya menjadi lebih rendah.
Padahal jika pengguna hanya mengaktifkan TV dari kondisi standby hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja. Sedangkan meangktifkan TV dari kondisi OFF membutuhkan waktu sektiar 38 hingga 40 detik. Jadi sangat disarankan untuk TV tetap dalam keadaan standby saja, jika sedang tidak dibutuhkan.
Koneksi Perangkat Bluetooth
Kami juga menguji konektivitas smart TV Coocaa S6G Pro dengan beberapa perangkat seperti Headphone, gamepad, keyboard dan speaker. Kami menghubungkannya dengan earphone Galaxy Buds, lalu Gamepad Bluetooth, serta keyboard Microsoft dan semuanya dapat terhubung tanpa ada hambatan berarti.
Begitu pula saat menghubungkannya dengan speaker Bluetooth. Untuk speaker, kami sampai mencoba 2 speaker yaitu HP dan Bose. Keduanya aman tanpa masalah.
Meski speaker bawaan sudah bagus, rasa ingin upgrade speaker selalu ada tentunya. Kami mencoba beberapa speaker pada TV ini membuat kami sedikit berharap adanya jack 3.5mm atau cara lain utk memperoleh output audio ke speaker via kabel.
Tersedianya Bluetooth sudah cukup menutupi. Hanya saja, penggunanya jadi harus menggunakan Bluetooth untuk koneksi ke speaker yang lebih baik . Dongle adaptor Bluetooth untungnya saat ini sudah mudah diperoleh.
Bermain Game
Kami juga menjajal bermain game di smart TV yang satu ini. Kami mencoba game Asphalt 8 dan Real Racing 3D, yang kami rasa cukup seru dan butuh performa. Game ini dapat berjalan dengan lancar, meski di beberapa kondisi masih terasa frame rate agak turun.
Sayangnya, memang Playstore untuk Android TV masih belum cukup banyak pilihan game-nya. Jadi pengguna hanya bisa menginstal beberapa game yang telah tersedia. Dan tentunya untuk bermain game, pengguna tentu membutuhkan kontroler gamepad.
Pengguna juga bisa memainkan game dari PC gaming yang ada di ruangan dengan menggunakan Steam Link. Namun untuk kualitas gambarnya memang tidak semulus yang ditampilkan pada monitor kelas gaming. Akan tetapi, kemampuan untuk sharing game bersama keluarga di layar besar adalah sebuah nilai plus tersendiri.
Sebagai catatan, saat memainkan game, TV akan membutuhkan daya sekitar 125-128W. Ini terlihat beban daya hanya pada layar saja, sementara beratnya game yang dimainkan tidak memberi pengaruh banyak.
- Desain, Paket Penjualan, Spesifikasi dan Fitur
- Pengalaman Penggunaan, & Pengujian
- Kesimpulan