Optimalisasi RAM DDR5: Tuning Klevv DDR5-4800 ke DDR5-6400
Platform Intel Core 12th Gen Alder Lake datang dengan dua pilihan tipe RAM, DDR4 dan DDR5. Ditujukan bagi pengguna sistem kelas high-end atau enthusiast, DDR5 hadir sebagai opsi RAM beperforma tinggi yang akan memberikan performa ekstra pada beberapa skenario penggunaan, seperti gaming.
DDR5 sendiri saat ini ditawarkan dengan berbagai kecepatan, mulai dari kecepatan standar seperti DDR5-4800 CL40, hingga ke kecepatan tinggi seperti DDR5-6000 atau lebih.
Yang unik, ada beberapa RAM DDR5 hadir dengan chip tertentu dengan potensi tuning dan overclocking tinggi, membuatnya mampu berjalan jauh dari kecepatan standarnya.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memaksimalkan setup DDR5, dan juga mencoba meng-overclock sebuah RAM DDR5 standard yakni Klevv Standard 2x16GB DDR5-4800 (a.k.a Value Series), dan berusaha melakukan overclocking setinggi mungkin pada unit tersebut.
Desain dan Spesifikasi
Berikut tampilan fisik dari RAM Klevv Standard DDR5-4800CL40 2x16GB Kit:
RAM ini dijual dengan konfigurasi 32GB Kit (2x16GB), Terdiri dari 2 keping, dengan masing-masing berukuran 16GB per keping.
Modul atau keping-nya terlihat plain, tanpa heatsink. Dan karena ini DDR5, kita bisa menjumpai ada power management IC atau PMIC buatan Renesas di tengah modul.
Baca Juga: Review Lengkap SSD Portable Klevv R1: Mungil dan Super Kencang • Jagat Review
Tinggi-nya termasuk standar seperti yang dilijat di atas, harusnya tidak mengganggu beberapa setup dengan heatsink besar.
Keping RAMnya sendiri merupakan single-sided atau single-rank. Dengan 8 buah IC, masing2 IC-nya punya density 16Gbit, konfigurasinya 1Rx8.
Bagi para overclocker, chip dari RAM ini mungkin menarik. RAM ini menggunakan chip atau IC DDR5 dari SK Hynix.
Sejauh ini, berbagai rekor overclocking DDR5 kebanyakan dibuat pada IC Hynix juga, dan sebagai tambahan, rata-rata IC seperti ini sering dipakai kit DDR5-6000 ke atas.
Kabar baiknya, hingga saat ini, semua Klevv Value atau Standard DDR5 akan menggunakan Hynix IC.
CPUZ / SPD
Berikut tampilan deteksi RAM di CPU-Z:
Saat RAM ini dijalankan di sistem, tidak ada profile XMP yang terdeteksi. Jadi RAM ini hanya akan beroperasi pada kecepatan standar, atau kadang kita sebut juga ini sebagai rating JEDEC DDR5.
RAM speednya 2400Mhz, atau Kita sebut DDR5-4800. Timing 40-40-40, Rating Voltage VDIMM 1.1V. Saat dibaca CPU-Z, mode memory controller-nya terbaca sebagai 4×32-bit.
Ini terjadi karena per module atau per keping dari DDR5 akan beroperasi di 2×32-bit ‘sub-channel’, Bukan 1×64-bit seperti DDR4. Jadi Dual-Channel DDR5 akan terdeteksi sebagai 4×32-bit.
Tidak salah untuk menyebut ini ‘Quad Channel’ 32bit. Tapi dari sisi memory controller prosesor dimana per memory channel-nya didefinisikan sebagai 64-bit akan lebih mudah untuk menyebut ini “dual-channel’.
Testbed
Berikut test sistem yang digunakan :
- CPU: Core i9-12900K
- Motherboard (DDR5): MSI Z690I UNIFY
- Motherboard (DDR4) : MSI Z690 Pro-A
- RAM : KLEVV DDR5-4800 2x16GB
- GPU: GeForce GT 1030
- SSD: Samsung 980 PRO 512GB
- PSU: Corsair HX850
Performance – AIDA64
Berikut ini uji performa singkat, dengan software AIDA64, menguji Bandwidth dan juga Latency:
Dilihat dari skor memory benchmark AIDA64, Cukup terlihat bahwa sistem berbasis DDR5 walaupun berada di kecepatan standar. Ini masih memiliki bandwidth yang jauh melebihi kecepatan DDR4 yang umum digunakan, seperti DDR4-3200 sampai DDR4-3600.
‘Kompensasi’ dari sistem dengan bandwidth tinggi ini, adalah memory latency DDR5 yang relatif longgar dibanding DDR4.
Sekarang, kita akan melihat berbagai hal seputar optimalisasi DDR5.