Review HyperX Cloud Core Wireless: Ga Cuma Buat Gamer!
Pengalaman Penggunaan
Untuk pengalaman penggunaan, hal yang ingin kami bahas pertama kali yaitu soal ergonomi dari headset HyperX Cloud Core Wireless. Headset ini memiliki kenyamanan pakai yang sangat baik. Meski dipakai selama berjam-jam, tidak terasa lelah di bagian kuping pengguna, seperti kebanyakan headset.
Material memory foam yang digunakan pada bagian cushion/earpad dan juga headband menjadi faktor utama kenyamanan pada headset ini.
Untuk built quality-nya juga terasa sangat kokoh. Headband dengan material aluminium ini bikin pengguna tidak khawatir headset akan bengkok atau patah apalagi, bentuknya jugajuga melindungi bagian housing yang menggunakan bahan Polycarbonate, membuatnya aman bila mengalami benturan.
Satu hal yang sedikit mengganggu justru bentuk dongle wireless-nya. Ini memiliki bentuk memanjang, yang membuatnya agak sulit jika kita sedang menggunakan laptop. Terutama jika diletakan di USB port bagian kanan laptop, membuatnya mudah bersentuhan dengan mouse pengguna.
Tapi yang penting, tidak terasa delay saat dipakai bermain game yang tentunya menandakan konektivita wireless pada headset ini punya latency yang cukup rendah.
Konektivitas wireless dengan dongle ber-antarmuka USB-A ini, membuat headset tentunya hanya bisa digunakan di perangkat PC/Laptop atau konsol game yang mendukung. Dan tentunya tidak bisa digunakan untuk perangkat mobile seperti smartphone, tablet dan sebagainya.
Kualitas Suara
Secara kualitas audio, HyperX Cloud Core Wireless cukup memuaskan kami. Suara yang dihasilkan terdengar jernih dan memiliki detail yang cukup. Headset ini memiliki karakteristk suara dengan frekuensi low yang tinggi, middle yang menengah dan frekuensi High yang tinggi.
Ini membuatnya memiliki suara bass yang punchy, sekaligus punya treble yang optimal. Frekuensi tingginya tidak terasa memekakan di kuping pengguna, tapi justru memberikan clarity yang baik. Apalagi untuk suara-suara vokal, ini akan terdengar sangat jelas di headphone.
Sementara suara bassnya terasa mendalam dan melebar. Saat digunakan untuk bermain game shooter, dentuman senjata dan bom akan terasa bergemuruh dan terkesan nyata.
Baca Juga: Review Razer DeathAdder V2 X Hyperspeed: Bisa Pakai Wireless 2,4GHz dan Bluetooth • Jagat Review
Dukungan DTS Headphone: X membuat headphone ini memiliki surround yang terasa megah. Dentuman senjata dan derap langkah, bisa terasa memiliki jarak yang membuat gamer merasa sedang berada di pertempuran sungguhan.
Atau jika saat digunakan menonton film, pengguna bisa merasakan backsound dan scoring yang membuat film terasa lebih dramatis.
Di sisi lain, headphone ini tidak punya software pendukung, yang memungkinkan pengguna untuk mengatur audio pada headphone seperti equalizer. Tapi untuk kualitas suara yang dihasilkan, kami sendiri merasa tidak ada yang perlu di utak-utik lagi.
Selain itu headphone ini seperti yang disebutkan di awal, tidak memiliki fitur ANC. Tapi saat kami menggunakannya di kondisi yang bising, suara yang ada di background tidak terlalu terdengar menggangu. Desain closed back dari headphone ini membuatnya punya peredam bising secara native.
Baterai
Headphone ini memiliki daya tahan baterai selama 20 jam pemakaian untuk sekali pengisian. Ini tergolong awet, apalagi untuk headphone dengan driver berukuran besar seperti ini.
Menariknya lagi, headset juga fitur otomatis standby, jika headphone tidak aktif digunakan dalam waktu tertentu. Headset akan otomatis mati, sehingga tidak menghabiskan daya baterai, saat tidak dipakai.
Untuk pengisian dayanya, headset ini dapat diisi penuh dalam durasi sekitar 3 jam. Ya, bukan waktu yang cukup cepat, tapi paling tidak pengguna bisa mengisi penuh jika sedang tidur.
- Paket Penjualan, Desain, Spesifikasi
- Pengalaman Penggunaan, Kualitas Suara, Baterai
- Kesimpulan
More Articles
