Review Razer Viper V2 Pro: Sangat Ringan dan Responsif!
Di review sebelumnya kami telah mencoba mouse Razer Viper 8K Hz, yang punya performa tinggi untuk para gamer profesional. Tapi itu adalah mouse dengan kabel, dan yang datang kali ini adalah versi wireless, yaitu Razer Viper V2 Pro.
Sebenarnya ini adalah versi upgrade dari Viper Ultimate. Mouse ini punya bobot yang sangat ringan yaitu hanya 58 gram, lebih ringan dibandingkan versi pendahulunya yang memiliki bobot 74 gram. Ini disebut-sebut sebagai salah satu mouse gaming wireless paling ringan di dunia.
Mouse ini punya desain yang disebut Ultra-Light Weight, right-handed symmetrical. Ya, meski ditujukan untuk pengguna tangan kanan, tapi karena bentuknya simetris, jadi bisa juga dipakai oleh pengguna dengan tangan kiri.
Tanpa panjang lebar langsung saja kita simak review Razer Viper V2 Pro berikut ini.
Paket Penjualan
Di dalam paket penjualan Razer Viper V2 Pro, tersedia diantaranya:
- Unit Mouse
- Kabel USB Type C (Charging + Extender)
- Dongle Wireless
- HyperSpeed Adapter
- Sticker rubber grip
- Buku panduan
- Sticker Razer
Paket penjualannya cukup lengkap karena perangkat ini menyediakan beberapa aksesoris tambahan seperti kabel USB-C dan juga adapter Hyperspeed.
Desain, Spesifikasi dan Fitur
Saat pertama kali memegang mouse gaming ini, yang kami rasakan pertama kali adalah “Mouse ini sangat ringan!.” Ini terasa seperti memegang mouse wireless dengan baterai eksternal, tanpa diisi baterai. Tapi untuk mouse ini sendiri punya baterai 200mAh yang sudah terpasang didalamnya.
Bentuknya bisa dibilang Ambidextrous, karena memiliki desain yang simetris antara bagian kiri dan kanan. Tapi secara fungsi, sebenarnya ini lebih ditujukan untuk pengguna yang dominan kanan, karena dua tombol extra hanya ada di sisi bagian kiri.
Baca Juga: Review Razer DeathAdder V2 X Hyperspeed: Bisa Pakai Wireless 2,4GHz dan Bluetooth • Jagat Review
Untuk unit yang kami coba berwarna hitam, disamping warna lain yang tersedia yaitu putih. Ukurannya tidak begitu besar, bahkan terbilang kecil untuk mouse gaming yaitu dengan dimensi 126.7 mm x 57,6 mm x 37.8 mm.
Seperti yang disebutkan diawal, bobotnya hanya 58 gram. Dalam keterangan di situs resminya, Razer memodifikasi model Viper Ultimate untuk mendapatkan desain Viper V2 Pro yang sangat ringan ini.
Seperti memodifikasi struktur bagian dalam, menghilangkan tombol ekstra di sisi bagian kanan, grip rubber, dan juga lampu RGB. Ya, bagian yang paling menonjol terlihat yaitu tidak adanya lampu RGB yang biasanya menghiasi logo Razer di mouse ini.
Tombol kanan dan kiri memiliki penampang yang luas, pengguna bisa pakai berbagai gaya mulai dari palm grip, tip grip maupun claw grip dengan nyaman. Roda scroll juga memiliki tekstur karet, jadi pengguna bisa menscroll dengan mudah dan tepat.
Di bawah roda scroll, terdapat lampu indikator untuk menandai apabila mouse menyala, atau saat mengganti pengaturan DPI. Di sisi bagian depan terdapat port USB, untuk pengisian daya mouse.
Untuk konektivitasnya, tentunya mouse ini menggunakan koneksi wireless dengan Wi-Fi 2,4GHz yang didukung dengan teknologi Hyperspeed ari Razer. Teknologi ini memastikan koneksi wireless pada mouse, stabil dan minim latency. Ini diklaim 3x lebih cepat dibandingkan kompetitornya.
Tapi selain menggunakan Wi-Fi, pengguna juga bisa menggunakan kabel USB-C untuk menghubungkan mouse ke perangkat PC. Misalnya saat kondisi mouse sedang lowbat, pengguna bisa menggunakan mouse dengan kabel sambil mengisi daya lewat PC.
Pada bagian bawahnya tentunya terdapat sensor optical dari mouse Razer Viper V2 Pro. Bekerja sama dengan PixArt, Teknologi Razer™ Focus Pro 30K Optical Sensor ini memiliki sensitivitas dan akurasi resolusi yang lebih tinggi hingga 99,8%.
Selain itu juga punya fitur smart tracking, yang mampu mengenali permukaan dengan baik. Mouse ini bahkan bisa dipakai di atas permukaan yang licin seperti kaca sekalipun.
Untuk mekanikal tombolnya, Razer meningkatkan Viper V2 Pro dengan teknologi Razer™ Optical Mouse Switches Gen-3, yang memiliki Click Lifecycle hingga 90 juta kali. Ini jauh lebih baik dibanding Viper Ultimate yang hanya 70 juta kali.
Spesifikasi teknis dari Razer Viper V2 Pro, sebagai berikut:
Model | Viper V2 Pro (Right-hand symmetrical) |
Weight | 58g |
Sensor | Focus Pro 30K Optical |
Sensitivity/Resolution | 100-30,000 DPI |
Max Acceleration | 70G |
Max Speed | 750 IPS |
Resolution Accuracy | 99.8% |
Switches | Optical Gen-3 |
Click Lifecycle | 90M clicks |
Polling Rate | 1000 |
Battery Life | 80 hours |
Programmable Buttons | 5 |
Total Buttons | 6 (including DPI button) |
Connectivity | USB C, 2.4GHz |
Onboard Memory | Yes |
Other Features | Enhanced AI functions Tracks on glass |
Pengalaman Penggunaan
Untuk setup awal sangat mudah, cukup pasangkan Dongle mouse pada port USB di perangkat PC/Laptop, maka mouse langsung bisa dipakai.
Tapi jika misalnya jika PC diletakan di bawah meja atau tempat terhalang lainnya, dan ingin konektivitas mouse tidak terganggu, pengguna bisa menggunakan kabel dan adapter dongle yang tersedia.
Kabel dan adapter ini menggunakan teknologi Hyperspeed dari Razer, jadi konektivitasnya bisa tetap stabil dan minim latency. Jadi pengguna tetap bisa mendapatkan performa maksimal dari mouse ini.
Saat dipegang, mouse ini terasa nyaman dengan bentuknya yang ergonomis. Bobotnya yang sangat ringan mungkin akan butuh sedikit penyesuaian, terutama untuk pengguna yang belum terbiasa dengan mouse ringan seperti ini. Tapi jika sudah terbiasa, mouse ini akan sangat dipakai.
Seperti produk mouse Razer lainnya, mekanikal pada tombolnya terasa sangat presisi. Kesan clicky-nya terasa pas, tidak begitu pelan atau terlalu keras sampai jadinya mengganggu.
Grip mouse juga terasa pas di tangan. Meski tanpa menggunakan stiker ruber grip sekalipun, permukaan mouse yang doff membuatnya tidak mudah slip.
Untuk pengaturan mouse dapat diakses melalui aplikasi Razer Synapse. Disana pengguna bisa menu pengaturan seperti profil DPI, kustom key map, senitivitas, dan sebagainya.
Pengguna bisa memilih 5 level DPI untuk nantinya disimpan pada memori mouse. Jadi pengguna bisa memanggil pengaturan DPI hanya dengan menekan tombol DPI yang ada di bagian bawah.
Tombol DPI yang ada di bagian bawah ini menurut kami membuatnya kurang mudah diakses. Akan lebih mudah jika seandainya tombol DPI ini diletakan di posisi lampu LED indikator di bagian atas.
Saat bermain game, untuk performa mouse ini jujur saja kami sulit membedakannya dengan mouse gaming lain. Kami memainkan beberapa game shooter seperti CS: GO dan Valorant, semuanya terasa memuaskan.
Klaim latensi yang sangat rendah sebenarnya sangat sulit untuk dibuktikan apalagi tanpa tools khusus. Tapi yang jelas mouse ini tidak punya masalah-masalah yang biasa ditemui saat bermain game, seperti double klik, ataupun tracking yang tidak akurat. Untuk hal ini kami cukup percaya dengan Razer yang sudah menspesialisasikan diri sebagai brand peripheral gaming sejak awal.
Yang beda dirasakan justru karena ergonominya yang sangat ringan, membuat gerakan tangan bisa lebih responsif. Selain itu mouse feet dengan bahan PTFE yang digunakan ini bikin mouse terasa lancar digunakan diberbagai jenis permukaan. Apalagi ditambah fitur smart tracker, bahkan tanpa menggunakan mousepad pun mouse ini bisa dipakai dengan akurasi yang baik.
Baca Juga: Review Razer Kiyo X: Harga Lebih Murah, Gambar Tetap Jernih • Jagat Review
Selebihnya, untuk kemampuan optic hingga 30.000 DPI, menurut kami juga belum bisa difungsikan pada skenario normal. Ya, ini akan membuat pergerakan kursor jadi sangat sensitif dan terlalu cepat bergerak. Bahkan untuk model sebelumnya yaitu Rizer Viper Ultimate yang punya tingkat sensitivitas 20.000 DPI saja, tidak efektif dalam penggunaan normal.
Tapi tentu ada skenario dimana fitur tersebut jadi berfungsi dengan efektif. Misalnya saat dipakai pada sistem dengan display beresolusi tinggi, yaitu di resolusi 4K atau bahkan 8K. Ini tentunya butuh jangkauan sensitifitas yang lebih tinggi dari penggunaan normal.
Atau misalkan menggunakan multi display, untuk kebutuhan editing video dan sebagainya. Jadi bukan hanya untuk gaming, mouse ini pastinya juga bisa dipakai di aktivitas lainnya.
Baca Juga: Review Razer Kiyo X: Harga Lebih Murah, Gambar Tetap Jernih • Jagat Review
Oh iya, yang tidak kelewatan yaitu soal daya. Mouse dengan baterai 200mAh ini diklaim bisa bertahan selama 80 jam.
Berdasarkan pemakaian kami, terbukti mouse ini memang cukup awet. Untuk penggunaan normal sehari-hari, baik untuk bermain game maupun bekerja, mouse ini bisa bertahan kurang lebih sekitar 1 minggu.
Penutup
Untuk harga, mouse gaming Razer V2 Pro dibanderol dengan harga Rp 2.499.000, dan dapat dijumpai di berbagai e-commerce di Indonesia. Menurut kami harga ini masih cukup tinggi, bahkan dibandingkan produk Razer lainnya.
Tapi jika yang dicari adalah soal kenyamanan, dan gamer rela membayar lebih untuk hal itu, rasanya sah-sah saja.
Hal yang perlu diperhatikan
- Tombol pengaturan DPI ada di bawah, kurang mudah diakses. Tapi juga tidak mudah untuk terganti secara tidak sengaja.
- Sangat ringan, butuh sedikit adaptasi.
- Tidak ada lampu RGB, membuatnya tidak terlihat Fancy. Tapi bagi yang suka dengan tampilan simpel, ini akan lebih baik.
Hal yang menarik:
- Bodi sangat ringan. Pergerakan mouse jadi lebih luwes.
- Bentuknya simetris, bisa dipakai pengguna kidal, meskipun lebih ditujukan untuk pengguna dominan kanan dengan dua tombol di bagian kiri.
- Hyperspeed Technology
- Sensor dengan akurasi dan sensitifitas tinggi, meskipun di permukaan licin seperti kaca sekalipun
- Baterai awet