Nostalgia Teknologi: Floppy Disk
Sempat membaca artikel kami soal pemerintahan Jepang yang ternyata masih pakai Floppy Disk untuk beragam prosedur bisnis dan instansinya? Mungkin Anda yang masih berusia relatif muda, tidak terlalu paham atau familiar dengan apa yang dimaksudkan dengan “Floppy Disk” tersebut.
Floppy Disk, atau kerap dikenal sebagai disket ini, merupakan solusi penyimpanan yang memang sudah “kuno” untuk digunakan di jaman modern masa kini.
Namun saking berpengaruhnya, disket ini sudah menjadi salah satu hal ikonik di dunia perkomputeran, sehingga bentuknya kini dikenang sebagai tombol “Save” yang umum terdapat pada beragam software PC.
Tapi, sebelum jadi icon simbolik untuk software komputer, Floppy Disk ini sebenarnya pernah ada wujud fisiknya yang dijual secara bebas, lho.
Apa Itu Floppy Disk?
Floppy disk adalah disk magnetik kecil yang digunakan di masa lalu untuk menyimpan data dan program komputer. Floppy disk pertama kali diperkenalkan di pasar konsumen pada tahun 1972 dalam rupa disket berukuran 8 inci.
Seiring berjalannya waktu, ukuran disket ini semakin mungil dan efisien untuk disimpan, dengan format 5¼ inci diperkenalkan di tahun 1976 dan kemudian format 3.5 inci diperkenalkan tahun 1982.
Mau tahu apa yang menarik? Floppy disk pertama yang berukuran 8 inci tersebut punya kapasitas sekitar 80 KB saja! Kecil banget, ya.
Seiring berjalannya waktu, besar kapasitas yang bisa ditampung oleh disket ini juga semakin besar. Namun terbesar yang banyak dikonsumsi oleh publik di masa itu, yakni ukuran 3.5 inci, mencapai sebesar 1.44 MB saja.
Beda jauh sekali, ya, dibandingkan dengan solusi penyimpanan masa sekarang. Tapi harus diakui, teknologi komputer masa dulu memiliki permintaan dan kepentingan yang berbeda juga dengan masa sekarang.
Sebagian Besar Produksi Disket Sudah Berhenti
Floppy disk ini merupakan solusi penyimpanan data yang paling populer digunakan selama hampir 40 tahun lamanya, akan tetapi mulai sepi peminat di pertengahan hingga akhir tahun 90an.
Hal ini juga disertai dengan peralihan solusi penyimpanan seperti USB Flash Drive yang lebih efisien dan muat data jauh lebih banyak dari disket 3.5 inci yang hanya muat hingga 1.44MB.
Sony, sebagai salah satu perusahaan besar yang memproduksi disket sejak tahun 1983 ini juga resmi menghentikan masa produksi dan penjualan disket secara komersil pada Maret 2011 lalu. Dengan keputusan ini, sebagian besar masyarakat pun melihat hal ini sebagai berakhirnya era disket secara global.
Jadi, bukan hal yang mengherankan jika generasi muda masa kini tidak lagi familiar dengan solusi penyimpanan bernama disket.
Sudah Kuno, Tapi Tidak Ditinggalkan Total?
Mungkin di jaman sekarang, banyak yang bertanya-tanya juga, “Siapa yang masih butuh disket di jaman serba modern saat ini?”.
Dan menurut salah satu artikel oleh Tom’s Hardware, ternyata banyak yang masih menggunakan teknologi “kuno” tersebut. Bahkan, di tahun 2022 ini, permintaan akan disket masih ada dengan berbagai industri yang kerap menggunakan solusi penyimpanan ini termasuk di sektor industri, kesehatan, hingga instansi pemerintahan.
Alasannya? Sederhana, karena mesin kuno yang mereka gunakan rupanya masih bisa berjalan lancar dan sudah digunakan selama lebih dari 20 tahun, di mana mesin-mesin ini membutuhkan disket untuk menyimpan dan memuat data-datanya.
Dalam artikel yang sama, salah satu pemilik bisnis disket berbasis di Amerika Serikat mengatakan juga bahwa teknologi disket ini masih akan terus berjalan setidaknya hingga empat tahun ke depan. Namun demikian, bisa jadi era ini akan berakhir lebih cepat dari perkiraan semula.
Menteri Digital Jepang, Taro Kano, kemarin juga sempat menyatakan kritiknya bagaimana teknologi disket ini sudah seharusnya mulai ditinggalkan dan beralih ke teknologi yang jauh lebih modern. Ekspektasinya, peralihan teknologi ini akan berlangsung dalam beberapa tahun mendatang hingga migrasi digital total berhasil dilakukan.
Jadi, seperti itulah sejarah singkat dari Floppy Disk atau disket yang sudah cukup sulit ditemukan maupun dijual di toko-toko komputer masa kini. Setidaknya, sulit jika mencarinya di toko offline. Walaupun berhasil ditemukan, PC jaman sekarang mungkin sudah tidak akan butuh penyimpanan data seperti disket karena sudah ada solusi yang lebih baik, seperti USB Flash Drive atau External Hard Drive misalnya, yang jelas kapasitasnya jauh lebih besar daripada disket.
Kecuali, ya, dibeli hanya untuk jadi pajangan atau sekedar benda nostalgia yang menyimpan pengaruh sangat tinggi untuk perkembangan solusi penyimpanan data masa kini.