Sistem Perlindungan Hak Cipta Twitter Ngawur, Pengguna Unggah Film Layar Lebar Secara Bebas

Dalam beberapa waktu kemarin, mungkin banyak yang di antara Anda sebagai pembaca yang mengetahui bagaimana situasi di Twitter tengah mengalami beragam “kekacauan”.

Salah satunya? Sistem perlindungan hak cipta di platform tersebut sempat tidak berfungsi sebagaimana seharusnya, sehingga ada sejumlah pengguna yang memanfaatkan kekacauan sistem tersebut untuk mengunggah film layar lebar secara bebas di dalamnya.
Sebagian dari film yang diunggah tersebut termasuk film “Hacker” yang tayang tahun 1995, “Avatar”, “Fast and Furious”, “Need for Speed” dan lain sebagainya. Karena durasi video yang bisa diunggah ke Twitter dibatasi, jadi berbagai film ini dibagi dalam segmen video berdurasi 2 menit, dengan total lebih dari 50 tweet.
Tentu saja hal ini mengundang berbagai laporan dari pengguna lain, sehingga beberapa waktu kemudian akun-akun yang mengunggah film-film tersebut dimatikan total.
Salah satu alasan kenapa Twitter bisa “kecolongan” dengan ulah pengguna seperti ini, kemungkinan akibat pemecatan setengah dari jumlah total karyawan Twitter tidak lama setelah Elon Musk resmi membeli platform tersebut. Ditambah fakta bahwa ada ratusan karyawan yang minggu lalu akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya akibat aturan kerja yang “terlalu keras” dan tidak masuk akal menurut mereka.
(sumber)













