Bukan Karena Tren AI, Pasar Laptop Naik Gara-Gara Windows 10 Mau “Pensiun”
Kalau kalian pikir laptop dengan tren AI yang sekarang ini berkembang bakal jadi alasan utama pasar laptop tumbuh, ternyata belum juga. Justru, yang bikin penjualan laptop diprediksi naik 4,9% tahun depan—sampai tembus 183 juta unit—adalah rencana Microsoft untuk menghentikan dukungan Windows 10.

Laporan dari TrendForce menunjukkan bahwa banyak perusahaan mulai bersiap mengganti perangkat mereka demi mengejar keamanan dan pembaruan sistem operasi yang lebih baru. Hal ini jauh lebih mendesak dibanding sekadar tren AI yang selama ini digembar-gemborkan.
Seberapa Besar Tren AI mempengaruhi Pasar Laptop?
Lantas, bagaimana kabar laptop AI yang digadang-gadang akan mendominasi pasar? Masih jauh panggang dari api. Bahkan, laptop seperti Microsoft Copilot+ yang dilengkapi kemampuan AI hanya menyumbang kurang dari 10% pengiriman global di kuartal ketiga 2024. Faktanya, banyak orang membeli laptop AI bukan karena butuh fitur AI-nya, tapi karena itulah model terbaru yang tersedia di pasaran.
Di sisi lain, pasar laptop tahun 2024 sejauh ini tidak terlalu bersinar. Penjualan diproyeksikan naik tipis 3,9% menjadi 174 juta unit, dan itu pun sebagian besar berkat promosi besar-besaran untuk laptop entry-level. Untuk tahun depan, permintaan laptop high-end diperkirakan meningkat, terutama dengan rencana peluncuran Nvidia RTX 50-series yang bakal bikin perangkat gaming dan kreatif makin menggiurkan.
Baca Juga: Pengiriman Laptop Snapdragon X-Series di Angka 720 Ribu Unit • Jagat Review
Menariknya, Chromebook justru akan mencatat pertumbuhan lebih tinggi. Ada pertumbuhan sekitar 8%, berkat program GIGA School 2.0 di Jepang yang bertujuan menyediakan satu laptop untuk setiap siswa.
Namun, pasar laptop tetap harus menghadapi tantangan global, terutama dari potensi kebijakan baru di Amerika Serikat. Ketakutan akan tarif impor di bawah pemerintahan Trump bisa memengaruhi permintaan, terutama karena sekitar 89% produksi laptop dunia masih dikuasai Tiongkok. Meskipun beberapa produsen sudah mulai memindahkan pabrik ke Vietnam dan Meksiko, proses ini butuh waktu lama untuk benar-benar berdampak.
Jadi, meskipun AI masih jadi bahan pembicaraan, nyatanya alasan pasar laptop tumbuh lebih “sederhana”: kebutuhan untuk tetap aman dan update. AI? Mungkin nanti, pelan-pelan.















