Rakit PC 200 Juta Feat. Agres X Gainward: Kencang Gas Pol!

“Seandainya punya duit 200 juta bisa rakit PC Desktop kayak apa sih?” Itu yang sempat terpikiran oleh kami. 

Dan ini adalah contoh PC Desktop 200 jutanya. Ini adalah PC Desktop rakitan dari Agres dengan spek “rata kanan”. Ini beneran “rata kanan” yah karena Graphics Card-nya langsung pake NVIDIA GeForce RTX 5090. Bahkan dia ga cuman pake satu, tapi dua, ya, dua buah RTX 5090! Prosesornya juga ga kaleng-kaleng, langsung Ryzen 9000 Series dengan 16-Core di dalamnya. Kapasitas RAM dan SSD-nya juga masif, 128 GB dan 16 TB.

Tapi pertanyaannya, “Emang PC Desktop ratusan juta kayak gini bisa dipake buat apa aja sih?”

OK Kami paham bahwa dalam meracik PC Desktop, kalau dananya 200 juta, memang hasilnya bisa beda-beda. Nah, kami ga bilang bahwa ini racikan yang paling pas untuk semua orang ya. Tapi menurut kami, kalau harganya sudah tinggi, PC Desktop ini harusnya bukan dirancang hanya untuk Gaming saja.

Kalau cuman buat main Game pastinya mulus banget Frame Rate-nya. Bahkan dengan resolusi 4K dan Setting grafis “mentok kanan”. Tapi masa sih PC Desktop ratusan juta seperti ini cuman buat main Game doang?! Ya, PC Desktop ini dirancang untuk skenario nyari duit. Bukan buang duit. Itu sebabnya, kami bereksperimen dengan konfigurasi dua Graphics Card.

Seperti kita ketahui, saat ini sudah tidak ada teknologi NVIDIA SLI di RTX 50 Series. Jadi memasang dua buah RTX 50 Series tidak membuat Frame Rate Game jadi lebih tinggi. Tapi lain ceritanya kalau kita pasang dua Graphics Card untuk kerja. Sebagai contohnya bisa kita lihat di aplikasi Blender. Aplikasi desain 3D “gratisan” ini bisa memanfaatkan dua Graphics Card atau lebih, untuk mempercepat proses Render-nya. Tentunya ini membuat waktu Render jadi lebih cepat dan kita bisa segera menyerahkan hasil Render-an kita kepada klien.

Lalu ada juga aplikasi DaVinci Resolve Studio. Di versi berbayarnya, aplikasi Editing Video ini mengijinkan penggunaan dua Graphics Card atau lebih, untuk proses Editing dan Export-nya. Selain itu, konfigurasi dua Graphics Card juga bisa kita gunakan untuk mengerjakan dua pekerjaan sekaligus yang berat-berat. Misalnya nih, Graphics Card pertama digunakan untuk me-Render 3D sementara yang kedua dipakai untuk Export Video. Atau skenario lainnya kita juga bisa memakai Graphics Card kedua untuk nge-Render 3D atau Export Video, sementara yang pertama kita pakai main Game sambil nunggu hasil Render atau Export-nya selesai.

Tentunya masih banyak skenario penggunaan lain dari konfigurasi dua Graphics Card tersebut. Jadi kalau kita manfaatkan dengan benar, PC Desktop ini bisa jadi “mesin penghasil uang” buat balikin modal saat kita beli, sekaligus jadi sumber pendapatan kita.

Oke, sekarang kita lihat “sebuas” apa performa PC Desktop yang satu ini. Tapi sebelumnya kita lihat dulu spesifikasi lengkapnya.

Spesifikasi Utama

Graphics Card

• Dua buah Gainward GeForce RTX 5090 Phantom GS dengan kapasitas VRAM 32 GB GDDR7.
  • Graphics Card ini menggunakan GPU NVIDIA Blackwell dengan 21760 CUDA Cores dan dilengkapi “4th Generation Ray Tracing Cores“ serta “5th Generation Tensor Cores”.
  • Dengan “RT Cores”, Frame Rate Game bisa tetap mulus saat kita mainkan, meskipun fitur “Ray Tracing” yang berat itu kita aktifkan.
  • Fitur “Ray Tracing” sendiri akan mensimulasikan pencahayan seperti di dunia nyata jadi tampilan grafis Game lebih realistis.
  • RTX 5090 kini juga punya Tensor Core terbaru yang membuat kemampuan AI-nya mencapai 3352 TOPS.
  • Jauh lebih tinggi dibandingkan RTX 4090 yang hanya 1321 TOPS.
  • Dengan kemampuan AI setinggi itu, Graphics Card jadi bisa melipatgandakan Frame Rate jauh lebih tinggi, saat kita aktifkan fitur “DLSS4 Multi Frame Generation” di dalam Game.
  • Berbeda dengan Frame Generation sebelumnya yang hanya memproduksi satu Frame tambahan.
  • “Multi Frame Generation” akan memproduksi hingga tiga Frame tambahan untuk setiap Frame yang di-Render.
  • Jadi Game AAA yang berat bisa dimainkan dengan Frame Rate ratusan FPS, bahkan dengan Setting 4K mentok kanan.
  • Kemampuan AI setinggi itu juga membuat RTX 5090 sangat cocok untuk pekerjaan membutuhkan AI.
  • Aplikasi AI yang bisa memanfaatkan kemampuan RTX 5090 pun semakin banyak seperti AnythingLLM, ComfyUI, atau yang biasa kita kenal, Stable Diffusion. Mau bikin gambar tapi ga bisa gambar? Tenang, kita bisa bikin gambar dengan mudah pakai aplikasi AI seperti ComfyUI. Kita tinggal masukkan teks atau Prompt. Lalu kita klik tombol Run dan gambar yang kita inginkan langsung jadi dalam waktu beberapa detik saja.
  • Berikutnya kita coba AI di RTX 5090 untuk menjalankan “Large Language Model” di aplikasi “LM Studio”.
  • Bisa dilihat nih, kalau kita pakai satu RTX 5090, Load GPU naik hingga di atas 90% dan penggunaan VRAM-nya mencapai 21 GB.
  • Menariknya, kalau kita pakai dua RTX 5090, Load GPU-nya jadi bisa terbagi.
  • Bisa dilihat nih Load masing-masing RTX 5090 jadi ada di kisaran 40-50% dan penggunaan VRAM turun ke kisaran 10-11 GB.
  • Tentunya AI RTX 5090 juga bisa kita pakai di aplikasi sehari-hari seperti Blender.
  • Di aplikasi ini, ada fitur AI Denoising agar tampilan di Viewport dan hasil Render-nya bebas dari Noise.
  • Bisa dilihat nih beda hasil Render dengan Denoise aktif dan tidak aktif.
  • Menariknya, dengan hasil Render yang lebih bagus, waktu Render-nya tetap mirip antara fitur Denoise aktif dan tidak aktif.
  • Selain itu, AI di RTX 5090 juga bisa kita pakai untuk Editing Video di aplikasi DaVinci Resolve Studio.
  • Di aplikasi ini ada fitur AI “Magic Mask” yang bisa menghilangkan “Background” sebuah Video.
  • Kita langsung coba aja nih fiturnya dengan Video seperti ini.
  • Pertama-tama kita pilih objek yang tetap ingin kita tampilkan dengan menarik garis seperti ini.
  • Berikutnya kita klik tombol “Tracking” dan Background-nya hilang dalam sekejap.

• NVIDIA Reflex
  • Di Graphics Card NVIDIA juga ada fitur “NVIDIA Reflex” yang bisa menurunkan “Input Latency” saat memainkan Game.
  • Jadi saat Gamer menekan tombol di Keyboard, Mouse, atau Gamepad, Game akan lebih cepat merespon Input tersebut dibandingkan tidak mengaktifkan fitur NVIDIA Reflex.
  • Buat pemain Game Kompetitif, fitur NVIDIA Reflex seharusnya bisa membantu menembak lebih cepat dan akurat.
  • Untuk Gamer yang melakukan Streaming atau merekam Gameplay mereka, kemampuan Encoder AV1 di RTX 50 Series kini juga ditingkatkan jadi kualitas gambarnya lebih baik dibandingkan sebelumnya.
  • Bahkan kini ada mode “AV1 Ultra High Quality” yang membuat kualitas gambarnya lebih baik lagi.
  • Codec AV1 sendiri diklaim mampu menawarkan kualitas gambar lebih baik dibandingkan Codec H264, dengan Bitrate yang sama.
  • Ini membuat kita lebih hemat Bandwidth Internet saat Streaming.
  • Tentunya kemampuan RTX 50 Series juga ditunjang aplikasi “NVIDIA App”, penerus dari GeForce Experience.
  • Dengan NVIDIA App, kita bisa dengan mudah meng-Update Driver ke versi terbaru, atau berpindah dari “Game Ready Driver” ke “Studio Driver” untuk Content Creation.
  • Selain itu, kita juga bisa mengaplikasikan Setting Game yang direkomendasikan NVIDIA sesuai dengan tipe GPU kita, jadi Frame Rate-nya tidak patah-patah.
  • Bahkan kita juga bisa “memaksa” Game tertentu agar bisa menggunakan fitur DLSS4.
  • Disini kita juga bisa mengaktifkan fitur “RTX Video Enhancement” yang bisa melakukan “Upscale Video” resolusi rendah ke resolusi lebih tinggi.
  • Tidak ketinggalan, kita bisa mengaktifkan fitur “NVIDIA Overlay” untuk merekam sesi permainan kita baik dalam bentuk Video ataupun Screenshot.
  • Selain itu, “NVIDIA Overlay” bisa kita gunakan pula untuk menampilkan informasi tingkat Frame Rate, Latency, dan juga utilisasi CPU serta GPU saat kita bermain Game.
  • Bahkan ada juga fitur “Automatic Tuning” yang secara otomatis mencari Setting Clock terbaik untuk GPU yang kita gunakan.
  • Selain NVIDIA App, ada juga aplikasi “NVIDIA Broadcast” yang bisa membuat kemampuan Webcam di PC kita jadi lebih canggih.
  • Dengan meng-Install NVIDIA Broadcast, Webcam kita jadi punya fitur seperti Background Blur, Background Remove, Background Replace, Auto Frame, Eye Contact, Vignette, dan Video Noise Removal.
  • Menariknya, di NVIDIA Broadcast terbaru ada fitur Virtual Key Lights yang akan membuat tampilan kita di Kamera terlihat lebih terang, seolah-olah disorot lampu tambahan.
  • Bisa dilihat bedanya nih, antara dimatikan dan dinyalakan.
  • Perlu diperhatikan, Virtual Key Lights akan membuat GPU bekerja dengan Load sangat tinggi jadi lebih disarankan digunakan untuk aktivitas non-Gaming.
  • Selain untuk Kamera, NVIDIA Broadcast juga membuat Mikrofon di PC kita punya fitur seperti Noise Removal dan Room Echo Removal untuk menghilangkan suara bising yang mengganggu.
  • Di NVIDIA Broadcast terbaru juga ditambahkan fitur Studio Voice yang diklaim bisa membuat kualitas perekaman Mikrofon kita bisa mendekati kualitas perekaman seperti di studio kelas atas.
  • Studio Voice juga akan membuat GPU bekerja dengan Load sangat tinggi jadi lebih disarankan digunakan untuk aktivitas non-Gaming.
  • Untuk contohnya bisa didengar pada klip berikut ini.

• Gainward sendiri punya dua versi RTX 5090 yaitu Phantom, dan Pantom GS yang dipakai disini.
  • Sebelum kita bahas si Phantom GS ini, kita coba lihat dulu kemasan dan isi paket penjualannya di Video berikut ini.
  • Phantom GS punya GPU Boost Clock lebih tinggi jadi performanya lebih kencang daripada versi Phantom.
  • GPU Boost Clock-nya adalah 2575 MHz – lebih tinggi dari standar NVIDIA di 2410 MHz.
  • Menariknya, di Graphics Card ini ada Switch Dual BIOS untuk memilih mode Performance atau Silent.
  • Untuk suplai daya, Graphics Card ini menggunakan satu konektor “12VHPWR”.
  • Sementara untuk nilai TGP maksimalnya ada di 600 Watt – Sedikit lebih tinggi dibandingkan standar NVIDIA di 575 Watt.
  • Untuk pendingin, Graphics Card ini menggunakan sistem pendingin Vapor Chamber dengan ketebalan 3.5 slot.
  • Untuk ukuran bodinya sebesar 33.1 x 14.5 x 6.9 CM. Bodinya memang besar, tapi bukan RTX 5090 paling besar yang ada saat ini.
  • Sistem pendingin tersebut juga dilengkapi tiga buah Kipas “Cyclone Fan”, “Composite Heatpie”, dan “Diffuser Fin”.
  • Menariknya, Kipas tersebut punya Rating IP5X jadi bagian motornya aman dari debu sehingga membuat umur pakainya lebih lama.
  • Kipas tersebut juga punya fitur “Zero RPM Fan” yang membuat Kipas tidak berisik saat beban kerja Graphics Card rendah.
  • Sistem pendingin tersebut dilengkapi “Shroud” atau penutup, dengan warna hitam dan motif Honeycomb, yang membuat penampilannya tampak keren.
  • Pada bagian samping penutup tersebut, ada tulisan “Phantom” yang memancarkan warna RGB saat menyala.
  • Graphics Card ini juga dilengkapi “Ultra-Dense Protection Plate” pada PCB-nya untuk mencegah resiko melengkung.
  • Sementara untuk konektor Display-nya ada TIGA Display Port 2.1b dan SATU HDMI 2.1b.

Processor

• Ryzen 9 9950X3D
• 16-Core / 32-Thread
• 128 MB L3 Cache

Integrated Graphics

• Radeon Graphics.

Motherboard

• ASUS ROG Crosshair X870E Extreme.

Memory/RAM

• 4X 32 GB Team T-Create Expert DDR5 6400MHz
  • Tapi perlu diperhatikan, karena menggunakan empat keping RAM, kecepatan Default-nya menjadi 3600 MHz dan ini memang normal.

Storage

• 4X 4 TB SSD ZHITAI TiPlus 7100 NVMe PCIe Gen 4 x4
  • SSD ini diklaim punya kecepatan baca di 7000 MB/s dan tulis di 6000 MB/s.

CPU Cooler

• Cooler Master MasterLiquid Atmos II 360 VRM Fan
  • All-in-One Liquid Cooler ini dilengkapi Radiator 360 MM dengan tiga buah Kipas 120 MM.

Power Supply

• FSP Hydro PTM PRO
  • PSU ini memiliki keluaran daya 1650 Watt dan sudah memenuhi standar “80 Plus Platinum” dan ATX V3.1.

Casing

• Cooler Master MasterFrame 600 Modular
  • Casing ini mendukung Motherboard hingga Form Factor E-ATX dan bisa dipasangi hingga 10 Kipas.

Sistem Operasi

• Windows 11 Pro versi 24H2.

Simak selengkapnya lewat video berikut ini: