Tes In-Flight WiFi, Boeing Ganti Penumpang dengan Kentang
Perusahaan pembuat pesawat terkemuka, Boeing, tengah melakukan percobaan WiFi dalam pesawatnya yang terkait pada efek dan kekuatan sinyal yang ditimbulkan kepada para penumpangnya. Bukannya melakukan uji coba dengan manusia, Boeing menemukan bahwa kentang bisa digunakan sebagai pengganti manusia untuk mengetahui efek dari penggunaan WiFi di dalam penerbangan tersebut.

Boeing memang sedang gencar melakukan inovasi baru dalam pesawat-pesawat terbaru besutannya, salah satunya dengan melengkapi pesawat dengan koneksi wireless WiFi sehingga penumpang bisa mengakses Internet dengan mudah seperti saat mereka berada di darat. Para insinyur di laboratorium Boeing Test & Evaluation melakukan program yang disebut Synthetic Personnel Using Dielectric Substitution (SPUDS) dengan tujuan untuk mengembangkan cakupan WiFi yang paling merata dan dapat diandalkan untuk sebuah pesawat.
Namun memasang WiFi di dalam pesawat tidak sama dengan memasang WiFi di dalam gedung dan tidak cukup hanya memasang router saja karena kabin pesawat yang merupakan tabung logam yang penuh dengan kabel dan peralatan elektronik. Pesawat dan isinya tersebut tentu saja berpotensi mengganggu sinyal WiFi, atau sebaliknya. Lebih buruk lagi, tubuh manusia dari penumpang pesawat juga secara acak bisa mengganggu sinyal. Gangguan-gangguan tersebut tidak akan terlalu bermasalah pada sistem WiFi yang dipasang di darat. Namun di pesawat, dengan jumlah penumpang ratusan dengan posisi cukup berdesakan tersebut akan menjadi masalah.
Sebelumnya metode untuk melakukan uji coba efek WiFi di pesawat selalu melibatkan manusia. Perusahaan penerbangan tersebut meminta sejumlah orang untuk membantu, dimana ratusan orang diminta untuk duduk seperti dalam penerbangan sesungguhnya selama 2 minggu. Hal tersebut akan sangat membosankan dan tentunya memakan biaya yang sangat mahal. Untuk mengatasinya, para insinyur Boeing melakukan penelitian untuk mencari pengganti manusia dengan benda mati dimana akhirnya yang terpilih adalah kentang. Dalam gambar yang dirilis Boeing, mereka menggunakan jenis kentang merah dan tidak disebutkan apakah jenis kentang lain akan memiliki efek yang sama dengan jenis merah tersebut.
Para insinyur tersebut menemukan bahwa kentang memiliki sifat dielektrik seperti manusia. Untuk menggantikan para penumpang, mereka menggunakan kentang sejumlah 20,000 pon atau sekitar 9 ton kentang yang ditaruh dalam karung-karung yang kemudian didudukkan di kursi-kursi pesawat. Dengan menggunakan metode tersebut, selain hemat, waktu yang dibutuhkan juga menjadi jauh lebih singkat, yakni hanya 10 jam saja.