Performa Memori DDR3 di AMD FX: Penting untuk Gaming Optimal

Reading time:
October 6, 2014
TitleFXs

Komponen memori(RAM-Random Access Memory) di dalam sebuah PC adalah sebuah komponen yang konfigurasi maupun spesifikasinya paling sering diabaikan pengguna PC. Tidak jarang kita melihat adanya sebuah sistem PC high-end namun dilengkapi memori yang konfigurasinya ‘asal beli’ dengan alasan harga murah. Hal ini sebenarnya cukup wajar karena perkembangan memori dan memory controller yang sudah begitu pesat akhir-akhir ini, banyak pengguna mengaku bahwa memori kelas value dengan konfigurasi rendah sudah lebih dari cukup untuk sistem PC-nya.

Kami sudah berkali-kali membuktikan bahwa platform dengan grafis terintegrasi seperti AMD APU sangat membutuhkan kinerja memori tinggi, anda bisa melihat beberapa artikelnya pada:

Mega-Test 13 Memori DDR3 8GB Kit untuk AMD APU

Tips Memilih DDR3 untuk APU Kaveri

Tips Tweaking Memori pada AMD Trinity : Pilih Frekuensi atau Timing?

Namun kembali muncul pertanyaan: “Memori memang penting untuk sistem dengan GPU terintegrasi, lalu bagaimana dengan platform yang menggunakan GPU Add-on? Apakah efek performa untuk gamingnya signifikan?”

Inilah yang akhirnya membuat kami untuk mengulang beberapa pengujian lama kami, untuk membuktikan apakah kecepatan memori DDR3 masih berpengaruh dengan aplikasi gaming.

 

Pilihan platform: AMD FX 8-core AM3+

DSC00243s

Mengingat bahwa kami ingin melakukan pengujian dengan skenario add-on GPU, kami memilih sebuah platform yang membutuhkan VGA dedicated yakni platform AMD FX AM3+. Untuk prosesornya sendiri, kami menggunakan salah satu prosesor AMD FX yang belum lama ini dirilis: AMD FX-8370E.

Testbed

Berikut ini spesifikasi lengkap platform uji kami:

  • CPU: AMD FX-8370E (Overclocked to 4 Ghz @ 1.25V)
  • Motherboard: MSI 970 Gaming
  • RAM: G.SKill TridentX DDR3-2400 C10 2x4GB (Total 8 GB)
  • VGA: AMD Radeon 290X (Uber Mode, fan set manual @ 60%)
  • PSU: Corsair AX850 Watt
  • CPU Cooler: Corsair H80i
  • OS: Windows 7 64-bit SP1

 

Ruang lingkup Pengujian

Biasanya, performa sistem memori akan menunjukkan perbedaan pada aplikasi video encoding atau file compression. Namun disini, kami secara spesifik berniat untuk menguji peningkatan performa pada skenario gaming, khususnya game-game 3D modern dengan engine yang cukup menyiksa CPU, seperti Battlefield 4 dan Watch Dogs. Disini kami mematikan segala jenis power-saving, dan membuat CPU berjalan pada fixed clock 4Ghz (200Mhz x 20). Kemudian juga kami memilih untuk tidak meningkatkan variabel sistem lainnya (seperti CPU-NB clock) untuk memastikan bahwa eningkatan yang terjadi hanya karena kecepatan sistem memori DDR3 saja.

Metode Pengujian

Pengujian dilakukan pada dengan tool FRAPS untuk meng-capture average framerate(FPS) dan juga mengukur worst 1% frametime dengan tool FRAFS Bench viewer.

Berikut ini sedikit penjelasan tambahan mengenai FPS / frametime:

FPS – Tidak cukup untuk memberikan penilaian!

Ada beberapa game yang memiliki variasi framerate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh bagian FPS dalam FRAPS. Kejadian ini membuat kami merasa bahwa data FPS saja tidak cukup , lalu kami memutuskan untuk melihat data Frametime log dari FRAPS. Frametime adalah waktu dimana 1(satu) frame akan di-render oleh sistem(biasanya dalam satuan milliseconds(ms). Selama ini kami menggunakan FPS(Frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan, namun adakalanya pengukuran frame time ini bisa lebih penting, karena bisa memberi kami data untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame. Tentunya, waktu render yang jauh berbeda, misal Frame pertama dirender pada 16.7ms, lalu frame kedua pada 40ms, lalu frame ketiga pada 16.7ms, akan membuat kita merasa adanya ‘stuttering’ dalam game.

Sebagai perbandingan, inilah konversi FPS ke Frametime:
(dengan rumus FPS = 1000 / Frametime,  frametime dalam satuan ms. Berlaku sebaliknya, Frametime = 1000/FPS )

  • 120 FPS = 8.3 ms (1000/120 = 8.3)
  • 60 FPS = 16.7 ms (1000/60 = 16.7)
  • 30 fps = 33.3 ms (1000/30 = 33.3)
  • 20 fps = 50 ms (1000/20 = 50)

Ini berarti makin KECIL frametime, makin BESAR FPS-nya, dan berlaku sebaliknya. Selama ini kadang kita sulit melihat efek stutter dalam graph FPS, namun graph frametime akan memudahkan hal tersebut. Maka data yang kami tampilkan dalam halaman berikutnya adalah dalam bentuk Frametime, namun kami masih akan memberikan sebuah bar graph FPS.

 

FRAFS bench Viewer – Worst 1% Frametime

Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara lain untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami ‘stutter’ yang parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa frametime log dari FRAPS menggunakan FRAFS Bench Viewer.  Tool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame yang ‘terburuk’ dari sebuah sistem.

Anda bisa melihat contohnya dibawah ini:

Worst1percent

Data diatas adalah frametime yang sudah diurutkan, dari yang terbaik(paling kiri), hingga yang terburuk(paling kanan). Gampangnya, bagian paling kiri adalah frametime terendah(FPS Maksimum), sedangkan bagian paling kanan adalah frametime tertinggi(FPS Minimum). Bagian garis merah yang kami gambar diatas menggambarkan nilai 1% frametime terburuk dari seluruh frametime yang ada. FRAFS bench viewer menamakan ini sebagai ‘1% Time’.

Nah, sekarang pertanyaannya, mengapa kami tidak lantas mengambil nilai FPS minimum saja, dan repot-repot mencari nilai 1% yang terburuk? Jawabnya adalah: Minimum FPS kadang tidak bisa menjadi acuan karena seringkali dipengaruhi aspek2 lain, seperti storage access, driver error, dan lain sebagainya. Mencari nilai 1% frametime terburuk dari seluruh data biasanya lebih sering memberikan nilai yang lebih akurat untuk menggambarkan ‘stuttering‘ yang terjadi pada sebuah sistem.

Catatan tambahan: 1% worst frametime ini memiliki nama lain ’99th Percentile Frametime’.

 

Catatan: Batasan memory controller FX + motherboard AM3+

Satu hal lagi yang menurut kami layak dibahas adalah limitasi clock memori yang ada di platform AMD FX. Saat baru beredar dulu, AMD hanya memberikan dukungan kecepatan memori hingga DDR3-1866Mhz pada AMD FX-nya, dan ini yang membuat beberapa motherboard AM3+ tidak didesain untuk menjalankan clock memori yang tinggi. Jadi, tidak semua motherboard AM3+ dan CPU AMD FX akan men-support kecepatan RAM DDR3-2133. Ini juga sebabnya kami juga tidak menguji kecepatan RAM diatas DDR3-2133Mhz (meski RAM dan CPU kami mampu menjalankannya) .

 

Setting Testbed

Dari BIOS, tidak banyak yang kami ubah. Selain melakukan pengubahan pada CPU untuk berjalan pada fixed clock 4 Ghz, kami hanya mengubah frekuensi memori, lalu mengubah timing(CAS-TRCD-TRP-TRAS-CMD Rate) secara manual. Kami menggunakan 3(tiga) setting memori, yaitu:

DDR3-1600 11-11-11-28 1T (default)

screen000

 

DDR3-1866 9-11-11-31 1T

screen000_2

 

DDR3-2133 10-12-12-31 2T

screen000_3

 

Kecepatan DDR3-1600 dengan CAS Latency 11 merupakan kecepatan yang cukup banyak ditemui pada memori-memori kelas value, dan juga menjadi setting default di sistem kami. Ada 2(dua) setting kecepatan lain yang kami pakai, yakni DDR3-1866 dengan CAS Latency 9, dan DDR3-2133 dengan CAS Latency 10. RAM dengan kedua setting ini sudah cukup banyak ditemui di pasaran dengan harga yang tidak terlampau mahal (berbeda sekitar 200-300 ribu dari RAM DDR3-1600 dengan kapasitas sama, pada saat artikel ini ditulis).

Apakah perbedaan kecepatan memori ini sudah bisa memberikan pengalaman bermain game yang berbeda? Mari kita lihat!

 

Daftar isi

Halaman 1(halaman ini): Overview, Testbed, Metode pengujian, Setting Memori DDR3

Halaman 2 : Performance Test – Battlefield 4 & Watch Dogs

Halaman 3: Kesimpulan

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 7, 2024 - 0

Frostpunk 2 Rilis Juli 2024

Membangun kota seindah dan seefektif mungkin, menatanya serapi yang Anda…
March 7, 2024 - 0

The First Berserker: Khazan Pamer Gameplay Baru, Rasa Souls

Sulit untuk membantah bahwa teaser perdananya di The Game Awards…
March 7, 2024 - 0

Persona 3 Reload Dapat “The Answer”, Rilis Berbayar di September 2024

Apa yang berhasil dilakukan oleh ATLUS dan tim Persona dengan…
March 7, 2024 - 0

Capcom Pamer Gameplay Perdana Kunitsu-Gami: Path of the Goddess

Laporan finansial yang memecahkan rekor selama beberapa tahun terakhir memang…