Fire Phone Bikin Amazon Rugi Banyak
Selama kuartal ketiga tahun ini, pendapatan Amazon meningkat 20 persen menjadi US$ 20,58 miliar. Namun, raksasa e-commerce itu tidak bisa terhindar dari kerugian bersih yang cukup tinggi, yakni US$ 437 juta. Penyebab utamanya adalah, smartphone pertama Amazon yang diluncurkan Juli lalu, Fire Phone terjual dengan sangat buruk.

Amazon terpaksa harus mencadangkan Fire Phone di gudang mereka senilai US$ 170 juta guna menutup biaya yang berkaitan dengan persediaan dan penjualan. Ironisya lagi, Amazon juga sudah memiliki stok Fire Phone yang mengendap di gudang senilai US$ 83 juta.
Pemasaran dan harga jual yang tidak efektif, membuat Fire Phone merupakan kegagalan bisnis terbesarnya. Fire Phone hanya dijual di Amerika Serikat melalui operator AT & T saja. Sewaktu diluncurkan, Fire Phone dijual US$ 199 dengan sistem kontrak dua tahun. Itu merupakan harga yang sama untuk ukuran smartphone high-end vendor ternama lainnya yang dipasarkan sejumlah operator di AS.
Guna menggenjot penjualan Fire Phone, Amazon mau tak mau harus menurunkan harga kontrak perangkatnya itu yang kini menjadi US$ 1 saja. Sebagai perbandingan, iPhone 5C dijual dengan sistem kontrak operator dengan harga mulai dari US$ 0 alias ‘gratis’.
Hasil ini cukup membuktikan bahwa Fire Phone memang kurang diminati di AS, meski datang dengan spesifikasi mumpuni. Dapur pacunya ditopang prosesor Snapdragon 800 berkecepatan 2,2GHz, GPU Adreno 330, RAM 2GB, dan memory internal 32 (opsional 64GB) tanpa dukungan microSD. Spesifikasi lainnya mencakup, layar 4,7 inci dengan resolusi HD, kamera utama 13MP dan bagian depan 2,1MP, mendukung jaringan LTE 4G, serta baterai berkapasitas 2400mAh.