Verify Apps Bantu Google Awasi Aplikasi Berbahaya
Berdasarkan data yang dihimpun Google ditemukan, kurang dari satu persen perangkat Android di seluruh dunia yang memiliki aplikasi berpotensi membahayakan perangkatnya. Hal itu, baik yang diinstal dari Google Play Store maupun toko aplikasi pihak ketiga.

Pengumpulan data dilakukan berkat adanya sebuah fitur bernama “Verify Apps” yang terpasang sejak 2012 di Android 4.2 Jelly Bean, lalu diperluas hingga ke Android 2.3. Tujuan program tersebut ialah memeriksa aplikasi yang diinstal di perangkat Android, apakah berpotensi berbahaya atau tidak.
Program ini dapat mendeteksi berbagai macam ancaman cyber yang diselipkan di dalam aplikasi berbahaya, seperti PHA Generic, Phising, Phishing, Rooting Malicious, Ransomware, Rooting, SMS Fraud, Backdoor, Spyware, Trojan, Harmful Site, Windows Threat, Non-Android Threat, WAP Fraud, dan Call Fraud
Fitur ini bisa ditemui di menu “Security” pada bagian “Setting” perangkat Android. Pengguna pun juga diberikan pilihan, apakah ingin mengaktifkan Verify Apps atau tidak. Bila tidak, pengguna akan lebih leluasa menginstal aplikasi, namun risikonya ialah, perangkat tidak bisa mengenali aplikasi mana saja yang disisipi malware.
Menurut Google, dikutip dari PC World, jumlah perangkat yang telah diperiksa oleh Verify Apps terus meningkat. Pada tahun lalu, program tersebut telah memeriksa lebih dari 200 juta perangkat Android tiap harinya. Hasilnya, untuk tingkat terendah kebersihan perangkat dari ancaman aplikasi berbahaya ialah 99,5 persen, sementara tertinggi, 99,65 persen.