Trend Micro Ungkap Ancaman Lama yang Kembali Eksis di Tahun Ini
Trend Micro selaku perusahaan yang berfokus dalam menyediakan perangkat lunak keamanan, hari ini (17/06) secara resmi mengungkapkan berbagai hal ancaman-ancaman lama yang dianggapnya masih tetap eksis tahun ini. Seperti yang sudah terjadi secara umum, seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi, perkembangan malware terbaru pun turut berkembang. Hal inilah yang membuat Trend Micro merasa tertantang dalam menyediakan beberapa solusi keamanan yang lebih canggih lagi.
Para peneliti Trend Micro saat ini telah berhasil mengungkapkan adanya beberapa ancaman yang cukup membahayakan, seperti eksploitasi zero-day yang menargetkan salah satu software terkemuka di dunia. Ancaman eksploitasi tersebut memiliki pola yang tidak perlu lagi mengelabui korban untuk mengunjungi atau berinteraksi dengan beberapa situs berbahaya agar dapat menginfeksi dengan mudah.

Beberapa ancaman yang dianggap cukup lama namun masih memiliki potensi yang cukup membahayakan pun tercatat dan masih eksis pada kuartal tahun ini. Peningkatan serangan cyber terjadi secara signifikan di tahun 2015 ini yang menyasar ke beberapa industri, yang serangan-serangan tersebut mulai menyasar ke beberapa sistem operasi yang biasanya dianggap jarang terjadi serangan malware, seperti Linux dan iOS.
Untuk menyikapi beberapa ancaman tersebut, Trend Micro memiliki solusi yang dapat digunakan yaitu Trend Micro Smart Protection Network. Menurut Andreas Ananto Kagawa, selaku Country Manager, Trend Micro Indonesia mengungkapkan bahwa Trend Micro Smart Protection Network memiliki tiga pilar yang dapat diandalkan diantaranya Consumerization, Cyber Threats dan Cloud & Virtualization.
Trend Micro Smart Protection Network juga diklaim mampu melindungi beberapa ancaman yang muncul dari area Advanced Persistent Threat (APT). Saat ini tercatat bahwa Trend Micro telah berhasil memblokir lebih dari 18,5 juta ancaman di Indonesia yang datang melalui alamat IP yang ditengarai mengirimkan email spam. Selain itu, Trend Micro juga tercatat telah berhasil mencegah hingga 110 juta file berbahaya di kawasan Asia Pasifik.
“Tahun ini diprediksi akan diwarnai oleh beragam catatan tentang meningkatnya serangan-serangan yang ditilik dari sisi volume, kecerdikan, serta kecanggihan serangan. Seluruh lapisan, baik kalangan individu maupun bisnis wajib untuk selalu proaktif dalam menerapkan upaya perlindungan terhadap ancaman-ancaman keamanan yang bakal hadir“, ujar Andreas.