Tiongkok Jadi Pemimpin Dunia di Bidang Robot Industri
Tiongkok semakin mempertegas dominasinya di dunia robot industri. Negara ini tercatat mempunyai lebih dari 2,03 juta robot aktif yang bekerja di berbagai sektor manufaktur. Jumlah itu bahkan melampaui gabungan total robot di seluruh dunia, jauh di atas Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.

Penggunaan Robot Industri
Sebagian besar mesin pintar itu mereka gunakan di industri otomotif, elektronik, dan logistik. Mereka menangani pekerjaan berulang dan beresiko tinggi seperti pengelasan, pemindahan material berat, hingga perakitan. Di sisi lain, strategi ini juga membantu negara tersebut dalam mengatasi kekurangan tenaga kerja akibat populasi usia produktif yang terus menurun.
Menurut Profesor Gao Xudong dari Universitas Tsinghua, pekerjaan sederhana dan berulang akan semakin banyak diambil alih oleh robot. Namun, pekerjaan kompleks akan tetap membutuhkan manusia yang punya keterampilan tinggi. Ia juga memprediksi kalau Tiongkok bisa kekurangan 50 juta pekerja terampil pada 2030, sehingga pelatihan tenaga kerja menjadi hal yang sangat penting.

Menariknya, otomasi di Tiongkok kini tidak hanya cuma di pabrik. Negara ini mulai melangkah ke sektor layanan publik dengan mengembangkan robot humanoid. Salah satu perusahaan di Guangdong bahkan menerima pesanan 10.000 unit robot humanoid untuk membantu merawat lansia. Langkah ini menunjukkan ambisi besar negara tersebut untuk memperluas penerapan teknologi otomasi dalam kehidupan sehari-hari
Baca Juga: Kalahkan Tesla, Penjualan Kendaraan Listrik Global Dikuasai BYD di Q3 2025
Lonjakan pesat ini menegaskan perbedaan jarak perkembangan teknologi yang semakin lebar dengan negara lain. Perlu diketahui, negara ini menambah 295.000 robot baru di 2024, sementara Amerika Serikat hanya 34.200 unit di tahun yang sama. Dalam skala sebesar itu, setiap langkah Tiongkok kini tak sekadar soal efisiensi, tapi soal membentuk masa depan AI dan manufaktur dunia.