Review Kingmax Hercules 2200 DDR3
Overclocking
Kami juga mencoba melakukan praktik overclocking pada memory ini. Kami mencoba menaikkan sedikit kecepatan frekuensi RAM dari 2200MHz ke 2250 Mhz dengan latency sama CL10. Dengan konfigurasi ini kami hanya berhasil booting ke dalam BIOS, karena selanjutnya kami tidak dapat booting ke dalam Windows. Dengan kata lain, ketidakstabilan terjadi.
Untuk itu, kami mencoba menaikan tegangan memory RAM (VDIMM) ini secara bertahap dari 1,5V menjadi 1,65 volt, bahkan hingga 1,8V. Dengan menaikan tegangan, RAM ini masih belum stabil. Bahkan ketika kami memberi tegangan 1,8 V kami mengalami hang di BIOS.
Karena masih gagal menghentikan praktik menaikan kecepatan frekuensi memmory RAM ini. Cara lain kami tempuh untuk mengo-verclock memory RAM ini. Cara itu adalah memperketat timing latency RAM ini dari CL10 menjadi CL9. Ternyata, walaupun kami mencoba dari tegangan 1,5 hingga 1,8V, pada settingan 2200 Mhz CL9, memory ini bahkan tidak dapat booting sama sekali.
Memory ini hanya bisa booting pada latency CL9 jika menggunakan kecepatan frekuensi 2000 Mhz dengan tegangan 1,5 v saja. Tidak hanya itu, kami pun mencoba pada frekuensi 1600Mhz, memory RAM ini hanya mampu berjalan CL8 dengan stabil pada tegangan 1,66V.
Kami sempat menggunakan tegangan 1,8V pada RAM ini. Kami mengetahui bahwa tegangan 1,8V merupakan tegangan yang cukup berbahaya bagi modul RAM DDR3, karena dapat menghasilkan panas yang berlebihan, terutama bagi RAM yang tidak menggunakan Heatsink. Akan tetapi saat kami menjalankan memory ini dengan kecepatan 2200Mhz CL10 dengan tegangan 1,8v, ternyata suhu yang dihasilkan RAM ini hanya tergolong hangat (40~50 derajat celcius ) saja. Jadi kami mengerti, Kingmax berani memberikan range tegangan 1,8V pada memory RAM ini yang menggunakan teknologi NTD Tech sebagai pendingin chip RAM ini.
Kesimpulan
Modul RAM Kingmax 2200 ini memang memiliki spesifikasi yang cukup menarik. RAM ini memiliki spesifikasi frekuensi tinggi yang mencapai 2200MHz. Dengan hanya mengaktifkan XMP profile, RAM ini dapat berjalan dengan kecepatan 2200MHZ CL10 dengan mudah-nya. Bahkan hanya menggunakan tegangan rendah 1,5V saja untuk VDIMM-nya (tegangan memory).
Teknologi NTD Tech pada modul RAM Kingmax 2200 ini pun cukup menarik. Teknologi pendingin dari Kingmax ini dapat menjaga suhu chip RAM ini tetap dalam suhu rendah pada keadaan default. Bahkan pada keadaan teroverclock dengan tegangan VDIMM yang mencapai 1,8V panas yang dihasilkan masih tergolong normal. Biasanya pada modul RAM DDR3 lainnya, tegangan 1,8 V sudah menghasilkan panas yang cukup tinggi.
Walaupun chip pada RAM ini dapat didinginkan dengan NTD Tech dengan baik, RAM ini memiliki ruang overclocking yang sangat sempit. Kami tidak dapat melakukan peningkatan frekuensi dan latency yang berarti. Bahkan dengan menaikkan tengangan hingga 1,8V pun, modul RAM ini tidak dapat memperlihatkan scaling/peningkatan performa dan kestabilan. RAM ini juga hanya menyertakan sedikit variasi konfigurasi yang dapat dijalankan dengan stabil. Dengan kata lain, memory ini hanya benar-benar dapat berjalan sesuai dengan spesifikasi resmi dari Kingmax dan tidak dapat berjalan lebih dari itu.
Secara keseluruhan, modul memory RAM KingMax Hercules 2200 ini kurang cocok untuk digunakan sebagai modul RAM overclocking. Tetapi memory ini akan terlihat perkasa jika dibandingkan dengan modul RAM ECO / GreenPower RAM. Bila digunakan sebagai memori standar, modul RAM ini memiliki performa yang memuaskan. RAM ini dapat mencapai kecepatan 2200Mhz dengan tegangan V-DIMM yang rendah (1,5V), dengan demikian, konsumsi dayanya menjadi rendah. Panas yang dihasilkan pada RAM ini pun tidak tinggi. Bisa dikatakan modul RAM KingMax Hercules 2200 ini lebih cocok sebagai modul RAM ECO / Green Power RAM dengan performa tinggi, bukan sebagai overclocking RAM.
Kelebihan
- Frekuensi Tinggi
- Tidak Panas walau diberi tegangan 1,8V
Kekurangan
- Ruangan Overclocking yang sempit
- Latency longgar / tidak ketat
Harga: –
Distributor: –