Review L.A.Noire: Mahakarya Rockstar yang Mengagumkan
Rockstar, siapa yang tidak kenal dengan developer kawakan ini? Berbagai franchise game besar berhasil lahir dari tangan dingin mereka. Sebut saja Grand Theft Auto dan Red Dead Redemption yang berhasil mencapai kesuksesan luar biasa dan begitu dicintai oleh para gamer. Sebagian besar game yang mereka hasilkan memang berfokus di dunia open-world di mana gamer biasanya bebas untuk melakukan apa pun dengan sedikit konsekuensi. Namun, kali ini Rockstar mencoba sesuatu yang berbeda.
L.A. Noire menjadi ajang unjuk gigi Rockstar yang paling mumpuni. Sebagai sebuah game yang sangat ditunggu, L.A.Noire, boleh dikatakan berhasil membuktikan taring dan menghasilkan kualitas gameplay dan grafis yang sangat memesona. Apa lagi yang Anda harapkan dari sebuah game yang membutuhkan dana dalam jumlah luar biasa untuk membangunnya ini? Dengan dukungan dari teknologi face capture yang lebih sempurna dipadukan dengan voice acting yang diperankan dengan sangat baik, L.A. Noire menjadi salah satu game yang membawa standar dan genre baru ke dalam industri.
Berfokus kepada penyelidikan pembunuhan dan berbagai kasus kejahatan, L.A. Noire tidak bisa dipandang sebagai “hanya” sebuah game open-world biasa. Ini adalah sebuah game yang memiliki definisi lebih besar daripada itu. Ia mungkin memberikan kesempatan kepada Anda untuk merasakan aksi layaknya Third Person Shooter, kebebasan ala open world, dan petualangan ala game adventure. Namun, esensi game ini sebenarnya terletak di kemampuan gamer mengolah setiap variabel yang ada dan menarik benang merah dari semuanya itu. Ini adalah sebuah genre baru, Crime Investigation.
Ketika Anda mulai memainkan game ini, Anda akan menjadikannya sebagai sebuah standar untuk melihat game-game yang akan lahir setelahnya, khususnya yang mengusung genre yang hampir sama. Anda akan mulai dengan jelas memerhatikan setiap lekuk garis wajah, garis senyum, hingga tarikan jakun para karakter yang hadir di game mana pun. Anda kemudian mulai membandingkannya dengan yang pernah Anda rasakan di L.A. Noire. Tidak percaya? Anda harus merasakannya sendiri.
Plot
Los Angeles, sebuah kota besar di Amerika Serikat, sedang dalam proses menanjak menjadi sebuah kota besar. Kehidupan dan kegiatan ekonomi mulai bergerak dan terus tumbuh besar pasca-Perang Dunia II. Para veteran perang yang mengenyam pahitnya perang melawan Jepang di Asia dan Jerman di Eropa mulai berusaha menata hidup mereka kembali. Salah satunya adalah Cole Phelps.
Cole Phelps, seperti veteran perang lainnya, kembali di Los Angeles untuk sebuah kehidupan yang baru dan lebih menjanjikan. Dengan pekerjaan barunya sebagai seorang polisi, ia harus memastikan kondisi Los Angeles cukup manusiawi untuk warga sipil. Kota yang berkembang itu kini dipenuhi tindakan kriminal yang semakin menanjak, bahkan terorganisiasi seperti kelompok mafia. Namun di sisi yang lain, kepribadian Phelps yang begitu haus akan prestasi terus mendorongnya untuk melakukan inisiatif dan memecahkan kasus yang ada, sebuah ancaman bagi polisi korup.
Selidiki Kasus dan Temukan Pembunuhnya!
Sebagai sebuah game yang mengusung gameplay investigasi pembunuhan, L.A. Noire memiliki tiga elemen kunci permainan yang boleh dikatakan menggambarkan keseluruhan permainan, yakni Investigasi, Interogasi, dan Aksi. Ketiga elemen permainan inilah yang membangun plot L.A. Noire yang cukup kompleks menjadi sesuatu yang menarik untuk terus diikuti. Bahkan, tidak jarang akan membawa Anda menjadi Phelps-nya itu sendiri. Setiap kasus pembunuhan akan hadir dalam bentuk chapter yang harus Anda selesaikan.
Investigasi tentu saja berhubungan dengan pencarian bukti-bukti yang ada. Anda diharuskan untuk mengeksplorasi setiap kemungkinan yang ada untuk menemukan dasar untuk melakukan interogasi dan menuduh seseorang yang dianggap bertanggung jawab. Ketika Anda berada di TKP (tempat kejadian perkara), biasanya bukti-bukti yang berhubungan sudah dikategorikan oleh forensik dan membuat pekerjaan Anda menjadi lebih mudah. Anda hanya perlu datang ke setiap poin yang ada dan menyelusuri bukti lebih mendalam. Hal yang berbeda mungkin Anda rasakan ketika Anda diminta untuk mencari barang bukti di rumah salah satu tersangka. Penyelusuran secara lebih teliti akan membantu Anda menemukan setiap dari mereka. Tentu saja Anda akan dibantu dengan dua clue mudah: fitur getar di stik Anda dan latar musik yang mengalun pelan. Bukti itu penting!
Interogasi adalah tahap selanjutnya dari setiap kasus pembunuhan yang Anda selidiki. Anda biasanya diminta untuk melakukan wawancara terhadap orang-orang yang dicurigai terkait dengan setiap kasus yang ada. Pertanyaan yang akan diajukan memang sudah fixed (Anda hanya tinggal memilih) namun opsinya dapat bertambah dan berkurang tergantung jumlah bukti yang Anda kumpulkan sebelumnya. Tujuan interogasi tentu saja untuk mengumpulkan keterangan dan bukti, bahkan tidak tertutup kemungkinan bahwa saksi Anda melihat secara langsung sang pelaku dan membocorkan namanya.
Esensi teknologi L.A. Noire terpampang jelas di fase ini. Anda dapat memilih tiga opsi untuk merespon setiap keterangan yang keluar dari para saksi. Truth – jika Anda meyakini bahwa keterangan mereka benar, Doubt – mengatakan mereka berbohong namun tanpa dukungan bukti, dan Lie – Menuduh mereka berbohong dan menyajikan bukti yang memperkuat tuduhan kita. Setiap respon benar yang Anda ajukan akan membuka lebih banyak informasi dari mulut para saksi, setiap respon yang salah berefek kebalikannya. Bagaimana cara Anda menentukannya? Di sinilah keajaiban yang dihasilkan Rockstar. Anda dapat menentukan para saksi berbohong atau tidak dari reaksi muka yang mereka hasilkan dari pertanyaan yang kita berikan. Di fase-fase awal, hal ini akan membuat Anda cukup frustrasi. Namun, perlahan dengan pasti Anda akan mulai mempelajari dan mengetahui apakah saksi Anda berbohong atau tidak. Kuncinya ada di dua hal, yakni gerakan mata dan reaksi di leher.
Aksi adalah fase yang terakhir. Di bagian Aksi, Anda akan merasakan atmosfer Third Person Shooter yang kental. Biasanya, bagian ini mengharuskan Anda untuk mengejar tersangka yang berusaha lari serta menembak dan membunuh orang-orang yang berusaha melindungi mereka. Aksi boleh dikatakan berperan sebagai bumbu pemanis dari L.A. Noire.