Direct Release: Rittal Meluncurkan Generasi Baru Unit Pendingin Bernama Blue E+
Sebuah inovasi besar untuk efektifitas biaya dan energi
Jakarta, 23 April 2015 – Rittal meluncurkan generasi baru unit pendingin bernama Blue e+ – yang meningkatkan efektifitas biaya dan energi. Melalui inovasi ini, Rittal semakin memantapkan posisinya sebagai pencantum teknologi terkini bagi sistem pendingin panel.
Menurut perkiraan, ada sekitar dua puluh ribu unit pendingin panel yang terhubung ke jaringan listrik di seluruh Indonesia. Dengan asumsi total beban terhubung sebanyak 20 Megawatt (rata-rata 1 kW per unit), hal ini diperkirakan akan menghasilkan kira-kira 40.000 ton emisi CO2 per tahun. Oleh karena itu, tujuan Rittal, sebagai penyedia sistem pendingin panel terdepan di dunia, adalah untuk meminimalisasi konsumsi daya unit pendingin sehingga dapat membuat kontribusi besar terhadap perlindungan iklim dan menanggapi kenaikan harga energi.
Penghematan energi hinggal 75%
“Untuk meningkatkan efisiensi energi secara signifikan, Rittal menerapkan proses hibrida inovatif yang dipatenkan untuk unit pendingin generasi Blue e+ untuk pertama kalinya. “Teknologi pendingin terbaru ini akan sangat cocok untuk seluruh pabrikan dan industri yang membutuhkan pendinginan panel optimum, namun dengan perbaikan tingkat efisiensi terbaik di kelasnya, seperti contohnya pabrikan otomotif, kereta api, bandar udara, maritim serta peralatan mekanikal elektrikal secara umum. Dengan inovasi ini, kami menciptakan kembali rekor standar baru, bukan hanya untuk industri tempat kami berada, namun juga untuk diri kami sendiri” ujar Erick Hadi, Country Manager, Rittal Indonesia.
“Melalui teknologi hibrida yang menggunakan dua metode pendinginan, pasif dan aktif, kompresor hanya aktif saat pendinginan pasif sudah tidak lagi memadai. Ditanamkannya teknologi inverter, memungkinkan putaran kipas untuk menyesuaikan kebutuhan pendinginan di dalam panel sehingga jumlah pendingin yang dikeluarkan selalu tepat dengan kebutuhan perangkat. Rittal adalah perusahaan pertama di dunia yang menemukan teknologi ini” tambah Teguh Permana, Technical Advisor, Rittal Indonesia.
Pengujian nyata telah dilakukan pada industri otomotif dan hasilnya sangat memuaskan. Pengukuran kinerja di pabrik AUDI di Jerman maupun pabrik RENAULT di Perancis telah menunjukkan penghematan energi 75% untuk sistem pendingin Blue e+ dari teknologi Rittal sebelumnya, bahkan di dalam kondisi lingkungan yang sama persis tanpa dimodifikasi faktor lingkungannya.
Teknologi dari Rittal ini akan memberikan efektivitas biaya dimana semua unit dapat dioperasikan secara fleksibel berkat kemampuan multi tegangan yang dipatenkan di seluruh standar grid di dunia. Input tegangan dapat berkisar dari 110 V (fase tunggal) sampai dengan 480 V (tiga fase) pada frekusensi grid 50 atau 60 Hz.
Dikarenakan ukuran sistem pendingin yang saat ini sama untuk berbagai kapasitas, maka biaya logistik merupakan salah satu hal lain yang patut diperhitungkan oleh penyedia produk mekanikal elektrikal, dimana unit pendingin akan selalu datang dalam ukuran dimensi yang sama, tanpa memperhatikan dimana mesin tersebut dijual, misalnya di daerah Eropa atau diekspor ke Asia atau Amerika Serikat. Hal ini tidak hanya berarti pengurangan yang signifikan pada jumlah varian perangkat tetapi juga untuk penyerdehanaan logistik suku cadang.
Unit pendingin Blue e+ unit mencakup rentang daya pendinginan hingga 6.000 watt (sebelumnya hanya hingga 4.000 Watt) serta dapat digunakan pada suhu berkisar antara -30°C hingga +60°C.
Penjelasan lengkap dapat ditemukan pada tautan: http://www.rittal.com/de_de/